Poin-poin Penjelasan Bamsoet Tepis Hoax-hoax Konser MPR

Round-Up

Poin-poin Penjelasan Bamsoet Tepis Hoax-hoax Konser MPR

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 23 Mei 2020 08:59 WIB
Bamsoet
Bambang Soesatyo (Foto: MPR)
Jakarta -

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menepis hoax-hoax terkait konser virtual bersama Bimbo yang digelar untuk penggalangan dana bagi warga yang terdampak virus Corona (COVID-19). Isu liar itu, kata Bamsoet, ramai diperbincangkan di dunia maya.

Bantahan Bamsoet itu disampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Jumat (22/5/2020). Salah satu hoax yang dibantah Bamsoet adalah acara konser yang dihadiri ribuan penonton.

"Beredar di media sosial dan digoreng sedemikian rupa seolah acara tersebut konser dengan panggung besar dan penonton ribuan dan dihadiri oleh presiden secara fisik. Padahal semua berlangsung secara virtual di rumah masing-masing," kata Bamsoe.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini poin-poin penjelasan Bamsoet tepis hoax soal konser virtual:

Konser Telan Biaya Tak Lebih dari Rp 500 Juta

ADVERTISEMENT

Bamsoet mengatakan kabar soal konser tersebut menelan biasa hingga Rp 6,7 miliar juga merupakan hoax. Faktanya, kata dia, konser itu tidak menelan biaya lebih dari Rp 500 juta.

"Beredar juga katanya konser ini menelan biaya Rp 6,7 miliar. Padahal faktanya tidak sampai Rp 500 juta ya, bukan 500 miliar ya jangan salah lagi," kata Bamsoet.

Bamsoet Soal Konser Amal: Tak Sepeserpun Pakai Anggaran Negara:

Biaya Konser Bukan Berasal dari Uang Negara

Bamsoet menyebut dana sebesar itu tidak sepeser pun diambil dari uang negara. Dana untuk menggelar konser tersebut melainkan uang yang dikumpulkan dari kantong pribadi para pihak yang terlibat dalam konser itu.

"Itu pun biaya kita tutup secara gotong royong, baik oleh para seniman maupun dari kami pribadi-pribadi yang terlibat tanpa mengganggu dana donasi yang nanti akan terkumpul dan tidak ada sepeser pun dana negara atau anggaran negara atau APBN yang dipakai dalam acara ini," katanya.

Bamsoet Merasa Tak Enak Hati ke Jokowi

Isu-isu liar yang berkembang terkait konser tersebut membuat Bamsoet merasa tak enak hati kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bamsoet menegaskan Jokowi tak tahu apa-apa terkait isu-isu yang beredar luas tentang konser ini.

"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan, jujur saja saya sampai tidak enak hati dengan Pak Presiden, dengan Setneg, karena sebenarnya beliau tidak tahu apa-apa. Beliau hanya ingin membantu gagasan para seniman dan para pekerja seni yang sebelumnya datang pada saya, datang pada Kepala BPIP, dan datang kepada BNPB untuk melakukan gagasannya melakukan konser," ujar Bamsoet.

Bamsoet juga meminta maaf atas heboh lelang motor listrik Gesits bertanda tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang batal jatuh ke tangan Muhammad Nuh. Bamsoet mengatakan dirinya merupakan pihak yang patut disalahkan.

"Jadi sekali lagi saya atas nama seluruh panitia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya pada Pak Presiden pada Setneg. Kalau ada pihak yang harus disalahkan saya orangnya, saya Bambang Soesatyo yang patut disalahkan, bukan yang lain karena saya PJ acara ini," kata Bamsoet.

Bamsoet mengatakan konser virtual itu bertujuan untuk membantu para seniman yang terdampak pandemi virus Corona. Selain itu, dana dari konser itu juga akan digunakna untuk membantu petani hingga nelayan yang membutuhkan.

"Dengan niat membantu saudara-saudaranya sesama seniman dan pekera seni yang membutuhkan. Syukur-syukur bisa lebih ditujukan kepada saudara-saudara terdampak yang lain, ada peternak, nelayan, petani. Karena saya melihat gagasan ini sangat mulia, saya, Prof Yudian (Kepala BPIP), dan Mas Doni (Kepala BNPB) mendukung acara ini," tuturnya.


Bamsoet: Tanpa M Nuh Nge-prank, Motor Jokowi Tak Bisa Capai Rp 2,5 M

Bamsoet menyebut buruh bangunan bernama Muhammad Nuh telah melakukan prank, karena Nuh telah mengikuti lelang sepeda motor listrik Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanpa bisa menebusnya. Sepeda motor itu ditawar Nuh dengan nilai Rp 2,5 miliar lebih.

"Tanpa M Nuh yang nge-prank tadi saya yakin dan saya percaya harga motor listrik Presiden ini tidak bisa mencapai Rp 2,5 miliar lebih," kata Bamsoet.

Motor listrik bernama Gesit itu tidak jadi ditebus oleh M Nuh. Namun demikian, Bamsoet selaku penanggung jawab acara lelang itu berterima kasih kepada M Nuh.

"Suka tidak suka, siapapun Anda, saudara prank, saya dari mimbar ini menyampaikan terima kasih karena berkat Anda niat baik kami untuk menolong saudara-saudara kita yang lain itu bertambah besar," kata Bamsoet.

Pemenang lelang motor listrik Jokowi itu kini jatuh kepada anak Hary Tanoesoedibjo, Warren Tanoesoedibjo. Warren menang lelang menggunakan uang tabungannya sendiri.

Warren sedianya dipanggil tampil di jumpa pers virtual BNPB untuk bicara sebagai pemenang lelang oleh penyelanggara Konser MPR. Dia hadir di jumpa pers itu, namun yang bicara mewakili dirinya adalah ayahnya.

"Warren ini pengagum Pak Jokowi," kata Hary Tanoe.

Hary Tanoe menuturkan anaknya itu memakai tabungan pribadinya untuk mengikuti lelang. Sebelum ikut lelang, pria 19 tahun itu juga terlebih dulu meminta izin ayahnya.

"Karena untuk amal dia ingin ikut," ujar Hary.

Halaman 2 dari 3
(knv/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads