Wanita Viral Protes 'Sebutir Beras Pun Tak Dapat' di Medan Minta Maaf

Wanita Viral Protes 'Sebutir Beras Pun Tak Dapat' di Medan Minta Maaf

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 22 Mei 2020 11:34 WIB
Kantor Wali Kota Medan
Kantor Wali Kota Medan (Foto: Ahmad Arfah Lubis-detikcom)
Medan -

Video seorang wanita di Medan, Ramadani, yang mengaku belum menerima bantuan dan memprotes Pemko Medan sempat viral di media sosial. Ramadani pun meminta maaf atas ucapannya yang disebutnya tidak benar dalam video tersebut.

Dilihat detikcom, Jumat (22/5/2020), dalam video yang diunggah di akun Instagram Humas Pemko Medan, tampak Ramadani duduk di dalam satu ruangan. Ramadani disebut menyampaikan permintaan maaf soal ucapannya dalam video viral itu di hadapan Camat Medan Denai, Ali Sipahutar.

"Saya yang bernama Ramadani mohon maaf kepada bapak Camat, bapak Lurah, bapak Kepling (kepala lingkungan). Yang telah membuat video viral itu tidak benar karena saya sudah dapat beras dari Pemko Medan 5 Kg, sekali lagi saya minta maaf," kata Ramadani dalam video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, beras 5 Kg tersebut merupakan bantuan tahap pertama dari Pemko Medan kepada warga kurang mampu terdampak Corona. Bantuan tersebut sudah mulai dibagikan ke warga sejak 4 April.

Kembali ke soal permintaan maaf Ramadani. Kabag Humas Pemko Medan, Arrahman Pane, mengatakan Pemko Medan menilai masalah terkait ucapan Ramadani yang mengaku belum menerima bantuan itu sudah selesai. Pemko Medan pun berharap tak ada lagi warga yang membuat pernyataan palsu sehingga menimbulkan keresahan.

ADVERTISEMENT

"Masalah sudah selesai intinya," ucap Arrahman.

Dia juga mengatakan Pemko Medan mulai membagikan bantuan tahap kedua bagi warga. Ada 300 ribu paket bantuan disiapkan yang masing-masing terdiri dari beras 20 Kg dan gula 2 Kg.

"Mulai Sabtu kemarin dan masih berjalan pengiriman ke 151 kelurahan di Kota Medan," ucapnya.

Foto: Screenshot video viral wanita di Medan protes tak dapat bansos

Sebelumnya, sebuah video berisi seorang perempuan di Medan menyampaikan protes karena tak mendapat bantuan apapun di tengah pandemi Corona viral. Dalam video itu terlihat seorang ibu yang mengaku bernama Ramadani. Dia mengaku terdaftar sebagai warga Medan Denai meski telah tinggal di daerah Tembung.

"Aku dari Medan Denai, waktu kami ke Kantor Lurah disuruh pulang, diusir sama kepling. Dibilangnya disuruh ke kantor ini. Ternyata tutup," kata wanita tersebut.

"Sebutir beras pun kami nggak dapat, sebutir beras kami nggak dapat," sambungnya.

Tonton video Menko PMK Sebut Perbedaan Data Jadi Kendala Penyaluran Bansos:

Wanita tersebut juga mengaku suaminya sedang stroke. Dia juga menyebut warga menerima bantuan merupakan warga mampu. Video itu terlihat direkam di Kantor Dinas Sosial Medan.

Pemko Medan juga sudah memberi penjelasan soal video tersebut. Menurut Pemko Medan, tudingan yang disampaikan wanita tersebut tidak benar.

"Hal tersebut tidak benar," kata Arrahman Pane.

Arrahman mengatakan pihak Kecamatan Medan Denai melalui Kelurahan Tegal Sari Mandala 3, tempat wanita tersebut tinggal, sudah mendatangi alamat yang terdaftar. Namun, wanita tersebut bersama suaminya tak ada di alamat tersebut.

Pihak kelurahan kemudian menunjukkan bukti kalau wanita itu sudah menerima bantuan tahap pertama berupa beras 5 Kg dari Pemko Medan kepada pihak keluarga yang tinggal tak jauh dari rumah. Arrahman menyebut pihak keluarga juga mengatakan wanita bernama Ramadani itu sudah menerima bantuan beras. Pihak keluarga disebut telah meminta maaf atas keterangan yang disampaikan Ramadani.

"Hal ini disampaikan guna meluruskan isu yang beredar melalui video yang mengatakan seorang ibu sama sekali belum pernah menerima bantuan saat dirinya mendatangi kantor Dinsos di Jalan Pinang Baris, Sabtu (16/5) lalu. Sesuai bukti dan surat berupa fotocopy KK, yang bersangkutan telah menerima bantuan melalui suaminya bernama Nasril," sebut Arrahman.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads