Kasus Pungli THR di UNJ Dilimpahkan ke Polri, Ini Alasan KPK

Kasus Pungli THR di UNJ Dilimpahkan ke Polri, Ini Alasan KPK

Ibnu Hariyanto - detikNews
Jumat, 22 Mei 2020 00:57 WIB
Logo, ilustrasi, gedung Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK)
Ilustrasi (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

KPK melimpahkan kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Kabag Kepegawaian UNJ, Dwi Achmad Noor ke Polri. Begini penjelasannya.

Deputi Penindakan KPK Karyoto mengatakan pelimpahan perkara ke Polri itu merupakan bentuk tugas pokok dan fungsi KPK dalam melaksanakan Koordinasi dan Supervisi. Ia menyebut, hal itu dilakukan karena belum ditemukan pelaku merupakan penyelenggara negara dalam kasus itu.

"Bahwa setelah dilakukan permintaan keterangan, belum ditemukan unsur pelaku penyelenggara negara, sehingga selanjutnya dengan mengingat kewenangan, tugas pokok dan fungsi KPK maka KPK melalui unit Koordinasi dan Supervisi Penindakan menyerahkan kasus tersebut kepada Kepolisian RI untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan hukum," kata Deputi Penindakan KPK, Karyoto kepada wartawan, Kamis (21/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karyoto menyebut ada 7 orang yang telah diperiksa terkait kasus tersebut yakni Rektor UNJ, Komarudin; Kabag Kepegawaian UNJ, Dwi Achmad Noor; Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Sofia Hartati; Analis Kepegawaian Biro SDM Kemendikbud, Tatik Supartiah; Karo SDM Kemendikbud, Diah Ismayanti serta dua orang Staf SDM Kemendikbud, Dinar Suliya dan Parjono.

Sebelumnya diberitakan, KPK bersama Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbud melakukan OTT terhadap Kabag Kepegawaian UNJ, Dwi Achmad Noor pada Rabu (20/5) sekitar Pukul 11.00 WIB di Kemendikbud. KPK mengamankan uang senilai USD 1.200 dan Rp 27,5 juta dalam OTT itu.

ADVERTISEMENT

"Kemudian diamankan Dwi Achmad Noor (Kabag Kepegawaian UNJ) beserta barang bukti berupa uang sebesar USD 1.200 dan Rp 27.500.000," kata Karyoto kepada wartawan, Kamis (21/5).

KPK menduga Dwi merupakan suruhan Rektor UNJ Komarudin untuk mengumpulkan uang THR masing-masing Rp 5 juta kepada bawahnya. Uang THR itu diduga akan diserahkan ke Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti Kemendikbud dan beberapa staf SDM di Kemendikbud.

"Pada tanggal 20 Mei 2020 Dwi Achmad Noor membawa uang Rp 37.000.000 ke kantor Kemendikbud selanjutnya diserahkan kepada Karo SDM Kemendikbud sebesar Rp 5 juta, Analis Kepegawaian Biro SDM Kemendikbud sebesar Rp 2,5 juta serta Parjono dan Tuti (staf SDM Kemendikbud ) masing-masing sebesar Rp 1 juta. Setelah itu Dwi Achmad Noor diamankan tim KPK dan Itjen Kemendikbud," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(ibh/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads