Permodelan FKM UI Menunjukkan Puncak Corona Bakal Segera Berlalu

Permodelan FKM UI Menunjukkan Puncak Corona Bakal Segera Berlalu

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 20 Mei 2020 20:37 WIB
Poster
Gambar ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Menurut permodelan penyebaran virus Corona hasil hitung-hitungan tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), kasus COVID-19 yang butuh perawatan rumah sakit bakal memuncak di bulan ini dan turun di bulan Juni.

"Kalau kita lihat dari model ini, artinya puncak itu akan terjadi di Mei, dan nanti diharapkan kalau kita lakukan tindakan-tindakan pencegahan dengan baik, di Juni sudah mulai berkurang," kata epidemiolog FKM UI, Iwan Ariawan, dalam webinar publik Badan Perencanaan Pembangunan Nasinal (Bappenas), Rabu (20/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia sedang memaparkan presentasi 'Proyeksi Epidemi COVID-19 dan Evaluasi Pelaksanaan PSBB di Indonesia', disusun Tim FKM UI yang terdiri dari Iwan, Pandu Riono, Muhammad N Farid, dan Hafizah Jusril.

Salah satu komponen proyeksinya adalah soal 'Efek Intervensi terhadap Kasus Harian'. Di situ dijelaskan perkiraan kasus COVID-19 per harinya yang membutuhkan perawatan rumah sakit di Indonesia. Hasilnya dibedakan berdasarkan tingkat intervensi terhadap wabah ini. Ada tiga skala intervensi.

ADVERTISEMENT

Pertama, intervensi rendah berupa jaga jarak sosial secara sukarela dan membatasi kerumunan masa. Dengan intervensi rendah, total bakal ada lebih dari 1,5 juta orang di Indonesia terjangkit Corona dan butuh perawatan rumah sakit.

Dengan cara ini, maka jumlah orang yang terjangkit COVID-19 dan perlu perawatan rumah sakit akan memuncak pada Mei, menyentuh angka 60 ribu kasus dalam sehari. Sebelum bulan Mei berganti Juni, puncak kasus orang yang terjangkit COVID-19 dan perlu perawatan ini sudah menurun dan mulai landai pada pertengahan Juni.

Permodelan Coron aTim FKM UI 20 Maret 2020 (Dok Tim FKM UI)Permodelan Coron aTim FKM UI 20 Maret 2020 (Dok Tim FKM UI)

Kedua, intervensi moderat berupa penerapan tes massal dengan cakupan rendah, mengharuskan pembatasan sosial seperti penutupan sekolah dan tempat bisnis. Dengan intervensi moderat, bakal ada sekitar 800 ribu orang terjangkit COVID-19 dan butuh perawatan rumah sakit.

Dengan cara intervensi moderat semacam itu, maka puncak kasus COVID-19 yang butuh perawatan RS akan menyentuh angka 30 ribu kasus dalam sehari pada Mei. Puncak ini akan segera turun dan melandai rendah di bulan Juni.

Permodelan Coron aTim FKM UI 20 Maret 2020 (Dok Tim FKM UI)Permodelan Corona Tim FKM UI 20 Maret 2020 (Dok Tim FKM UI)

Intervensi tinggi berupa tes massal dengan cakupan tinggi, serta mewajibkan pembatasan sosial berskala besar. Dengan cara yang paling baik ini, maka jumlah total orang yang terjangkit Corona dan butuh perawatan rumah sakit tidak akan sampai 500 ribu orang.

Dengan intervensi semacam itu, maka puncak kasus COVID-19 yang butuh perawatan RS akan mencapai sekitar 10 ribu kasus dalam sehari pada Mei. Puncak kurva akan melandai dan mulai rendah pada bulan Juni.

Kurva kematian

Kurva kematian COVID-19 juga demikian. Dengan intervensi rendah, akan ada 250 ribu orang meninggal dunia. Dengan intervensi moderat, akan ada sekitar 125 ribu orang meninggal dunia. Dengan intervensi tinggi, angka kematian total tak akan melebihi 50 ribu orang. Tentu saja satu nyawa saja tetap berharga.

Permodelan Coron aTim FKM UI 20 Maret 2020 (Dok Tim FKM UI)Permodelan Coron aTim FKM UI 20 Maret 2020 (Dok Tim FKM UI)

Dengan intervensi rendah, maka puncak angka kematian per hari bakal terjadi pada Mei dengan 6.000 kematian dalam sehari. Kurvanya akan turun pada tengah bulan Juni. Secara total, diprediksi ada sekitar 125 ribu kematian dari intervensi rendah

Dengan intervensi moderat, puncak angka kematian per hari bakal terjadi bulan Mei juga dengan lebih dari 3.000 kematian dalam sehari. Kurvanya akan turun dari puncak pada bulan Juni.

Dengan intervensi tinggi, puncak angka kematian per hari bakal terjadi pada akhir Mei dan awal Juni, dengan angka sekitar 1.000 kematian per hari. Puncak kurva akan menurun pada Juni.

"Kematian itu berangsur-angsur akan berkurang, kita harapkan pada sekitar akhir Juni," kata Iwan.

Permodelan Coron aTim FKM UI 20 Maret 2020 (Dok Tim FKM UI)Permodelan Corona Tim FKM UI 20 Maret 2020 (Dok Tim FKM UI)

Belum menghitung second wave

Corona diharapkan bisa mulai turun dari puncaknya pada akhir Mei ke Juni. Namun syaratnya, tindakan-tindakan penanganan Corona dilakukan dengan baik. Belum lagi, ada potensi wabah virus Corona gelombang kedua.

"Tapi ini kami hanya melakukan model epidemi yang pertama, first wave. Kita tidak menggambarkan second wave," kata Iwan.

Epidemiolog dari FKM UI, Iwan Ariawan. (situs FKM UI)Epidemiolog dari FKM UI, Iwan Ariawan. (situs FKM UI)

Ada di skala intervensi mana Indonesia saat ini? Apakah Indonesia menerapkan intervensi rendah, moderat atau tinggi?

"Kita mungkin sekarang ada di skala moderat dan kita harapkan menuju skala tinggi," kata Iwan dalam presentasinya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads