Langgar PKM di Bali-Ngamuk ke Babinsa, Pria Mabuk Dilepas Begitu Saja

Round-Up

Langgar PKM di Bali-Ngamuk ke Babinsa, Pria Mabuk Dilepas Begitu Saja

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 20 Mei 2020 05:31 WIB
Petugas amankan pria mabuk di pos pantau 3 PKM Denpasar (dok. Istimewa)
Foto: Petugas amankan pria mabuk di pos pantau 3 PKM Denpasar (dok. Istimewa)
Denpasar -

Sungguh mujur pria tanpa identitas yang mengaku berasal dari Jakarta ini. Meskipun melanggar aturan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Denpasar, Bali, dan melakukan perlawanan kepada Babinsa, pria tersebut dilepas begitu saja.

Peristiwanya terjadi di Pos 3 PKM Denpasar di Jalan Gunung Salak, Denpasar Barat, Minggu (17/5/2020) malam. Selain tidak membawa identitas, pria tersebut juga tidak memakai masker dan dalam kondisi mabuk saat kejadian.

"Itu pas dihentikan memang nggak pakai masker, tidak bawa identitas diri, tidak bawa STNK naik motornya. Ketika sedang ditanya diperiksa itu alasan mau lari, itu ditanya sama Pak Babinsa itu, Pak Babinsa-nya dimaki-maki di video yang viral itu, akhirnya di pos itu menghubungi kami untuk minta bantu, ngamuk-ngamuk, kita amankan ke kantor," kata Kepala Satpol PP Denpasar, Dewa Gede Anom Sayoga, saat dihubungi detikcom, Senin (18/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(dok. Istimewa)Pria mabuk mengamuk di pos pantau 3 PKM Denpasar (dok. Istimewa)

ADVERTISEMENT

Sayoga menceritakan, pria tersebut sempat berulah dengan memancing emosi petugas pos PKM. Tapi, karena kondisinya masih dalam pengaruh alkohol, petugas enggan memeriksanya setelah kejadian.

"Iya dia memancing emosi petugas Babinsa itu yang ditubruk, itu mungkin karena pengaruh alkoholnya itu. Sekarang masih di kantor Satpol PP, pengakuannya sih asal Jakarta karena belum bisa menunjukkan identitas, ya," terang Sayoga.

Atas berbagai pertimbangan, petugas kemudian menahan pria tersebut di kantor Satpol PP setempat.

Personel Babinsa yang dilawan oleh pria tersebut juga sempat menceriakan peristiwanya. Adalah petugas Koramil 1611-03 Kuta, Serka Djoel Nada, yang dilawan oleh pria tersebut.

Serka Djoel saat ini memang mendapat tugas malam. Dia mengaku berusaha agar tetap tenang saat menghadapi pelaku.

"Jadi awalnya saya kan jaga di pos pantau PKM di Gunungsalak, Denpasar, kebetulan saya malam Minggu itu dapat pukul 07.00 malam hingga pukul 11.00. Ada seorang pengendara tidak memakai masker dan kelengkapan berkendara lainnya. Terus saya berhentikan dan bersama petugas yang lain saja. Berhubung di belakang juga ramai saat diperiksa petugas, terus saya ajak pengendara minggir dan saya ambil kunci motornya," cerita Serja Djoel saat dihubungi detikcom, Selasa (19/5).

Menurut Serja Djoel, dia sempat dimaki-maki oleh pria tersebut. Namun, Serka Djoel tetap berusaha mengendalikan emosinya.

"Dia sempat memaki saya, minta kunci dikembalikan kaya di video itu. Saya tetap mengendalikan emosi saya dan intinya saya usaha mengendalikan diri, kemudian dipanggil rekan Satpol PP untuk mengamankan dia," ujarnya.

Informasi tentang pria tersebut kembali didapat. Menurut Sayoga, ada pihak mengaku sebagai keluarganya yang menjamin pria tersebut agar bisa dibebaskan. Alhasil, Satpol PP membebaskan pria tersebut.

"Sekarang ada yang penjaminnya yang mengaku keluarganya sudah kita serahkan untuk kita sama-sama dibina lah. Itu kan sudah perbuatan melawan petugas itu kan sudah dalam suasana pandemi ini kita kan menekan persuasif, koperatif, dan edukatif itu," kata Sayoga saat dihubungi detikcom, Selasa (19/5).

Namun demikian, Sayoga menegaskan permasalahan pria tersebut belum usai. Menurutnya, kejiwaan pria tersebut juga sudah diperiksa.

"Ya yang dimaki-maki kan Babinsa malam itu, apalagi ini kan dalam melaksanakan tugas ya karena kondisinya seperti itu dalam keadaan tidak sadar sudah koordinasikan sudah komunikasikan tapi masalah belum selesai masih dalam pengawasan itu," ujar Sayoga.

"Ya kita koordinasikan dengan tim medis kita betul-betul ada gangguan kejiwaan atau apa seperti itu penyelesaiannya yang jelas kita masih persuasif, edukatif, dan koperatif kalau memang ada gangguan kejiwaan perlu diperiksa kan kesehatannya, kalau waras sudah kami serahkan," sambungnya.

Sayoga mengatakan pihak Satpol PP akan memanggil pria tersebut jika dibutuhkan lagi. Sedangkan pelaku sampai saat ini masih belum diketahui identitas lengkapnya.

"Mungkin teman-teman di Babinsa sudah bergerak, tetapi ini kan kita tetap kooperatif, itu perlu pengawasan karena keluarganya menyanggupi untuk merawat. Kita serahkan dengan catatan masih belum selesai, sewaktu-waktu kita akan panggil lagi kalau diperlukan. Di luar kontrol itu karena pengaruh alkohol," papar Sayoga.

"Belum juga saudaranya ada, kalau nama keluarganya kalau nama pelakunya belum ada biar kondisnya membaik dulu, soalnya ini di ruang binaan ini kan ada orang linglung dan juga orang tanpa identitas," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(zak/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads