PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk terus berupaya membantu pemerintah menangani penyebaran COVID-19. Setelah sebelumnya menyumbang 6.000 paket sembako pada April lalu, hari ini sebanyak 75.000 sachet Tolak Angin untuk para penderita COVID-19.
Adapun bantuan tersebut disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, nantinya bantuan tersebut akan diberikan ke Rumah Sakit Rujukan COVID-19.
"Jadi hari ini kami menyerahkan tolak angin jumlahnya 75.000 sachet, untuk kita minta ke BNPB supaya diserahkan ke rumah sakit - rumah sakit rujukan sebagai suplemen tambahan untuk penderita COVID-19," ujarnya saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait bantuan tersebut, Irwan mengatakan pemberian Tolak Angin diharap mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Pasalnya, Tolak Angin telah lolos uji klinis fase pertama serta telah menjadi obat herbal terstandar.
"Karena tolak angin ini sebenarnya secara resmi telah lolos uji klinis fase pertama dan terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Kalau COVID-19 ini kan obatnya nggak ada, jadi masalahnya kalau daya tahannya membaik, dia bisa memperbaiki dirinya sendiri," jelasnya.
Adapun terkait penyaluran bantuan ini akan sepenuhnya diserahkan ke BNPB. Irwan juga menambahkan, penyaluran bantuan berupa Tolak Angin diterima oleh pihak BNPB karena tolak angin merupakan obat herbal yang telah diuji secara resmi, mendapat lisensi dari Badan POM, dan scientifically proven.
"Oh, itu terserah BNPB. Jadi kita memberi 75.000 khusus tolak angin melalui BNPB untuk diserahkan kepada rumah sakit - rumah sakit rujukan. Ya, bisa untuk penderita bisa juga untuk para dokter," ungkapnya.
Hingga hari ini, Sidomuncul telah memberikan bantuan sekitar Rp 8 Miliar untuk para korban COVID-19, baik berupa produk Sidomuncul, paket sembako, maupun uang tunai. Nantinya, bantuan akan tetap terus diberikan untuk para warga terdampak.
"Sampai hari ini kami telah menyumbang Rp 8 Miliar kira-kira segitu, jadi kami masih punya dana Rp 7 Miliar. Ini bagian dari yang program kemarin Rp 15 Miliar. Tapi, kami terus lakuin bagi sembako, kami banyak masuk di sembako untuk masyarakat yang terdampak," pungkasnya.
(ega/ega)