Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi memperpanjang fase pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama dua minggu ke depan. Anies menyebut fase 2 minggu ke depan ini sebagai kunci.
"Bila kita melakukan kedisiplinan tetap berada di rumah 2 minggu ke depan, maka insyaallah setelah 2 minggu ini kita bisa keluar dari fase PSBB," kata Anies, Selasa (19/5/2020).
Mulanya, Anies menjelaskan tentang reproduction number para ahli sebagai metode mengetahui seberapa besar tingkat penularan COVID-19. Pada Maret, angka di DKI Jakarta, kata Anies, sempat mencapai 4, yang artinya 1 orang bisa menularkan pada 4 orang.
Kini, reproduction number di DKI Jakarta dalam 2 minggu ke belakang berada di kisaran 1. Karena itu, Anies optimistis Jakarta bisa keluar dari fase PSBB jika 2 minggu ke depan masyarakat bisa patuh dan disiplin tetap berada di rumah.
"Sekarang dengan kita sudah berada di posisi 1 (reproduction number COVID-19), ini perhatikan di selama 2-3 minggu terakhir ini stabil. Ini angka di bulan Mei, dari mulai 4 Mei sampai dengan 17 Mei, itu bergerak dari 1,08 sampai 1,11," kata Anies.
"Angka ini semua menggambarkan bahwa kita bergerak kurang-lebih di angka 1 reproduction number-nya. Kita harus menurunkan ini," jelas Anies.
Anies berharap PSBB jilid ketiga ini bisa jadi yang terakhir. Jika PSBB berakhir, masyarakat bisa kembali beraktivitas normal dengan gaya baru atau new normal.
"Ini insyaallah bisa menjadi fase terakhir PSBB kita. Sesudah itu kita akan bisa kembali berkegiatan dengan meningkatkan kewaspadaan. Ada protokol yang harus diikuti menggunakan masker, cuci tangan rutin, jaga jarak, kalau sakit tidak pergi, kalau ada keluhan segera periksa. Kewaspadaan ditingkatkan," ucap Anies.
"Tapi 2 pekan ke depan adalah kunci. Karena itu, 14 hari ke depan mulai tanggal 22 sampai dengan tanggal 4 ini adalah masa menentukan. Apakah kita akan rata, apakah kita akan naik ataukah kita akan turun," imbuh Anies.
(gbr/dhn)