Ini Kejanggalan yang Ditemukan Polisi di Kasus Pembunuhan Sadis Bocah di Bima

Ini Kejanggalan yang Ditemukan Polisi di Kasus Pembunuhan Sadis Bocah di Bima

Mei Amelia R - detikNews
Sabtu, 16 Mei 2020 19:24 WIB
Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo
Foto: Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo (Dok.Polres Bima Kota)
Kota Bima -

Seorang bocah perempuan ditemukan tewas tergantung di tali jemuran di sebuah kosan di Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Polisi menduga, bocah berusia 10 tahun itu diperkosa lalu dibunuh oleh pelaku.

Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo menjelaskan, awalnya korban diduga gantung diri. Akan tetapi, polisi menemukan sejumlah kejanggalan pada saat olah TKP.

"Kalau gantung diri kan nggak mungkin ada luka-luka terlebih dahulu," kata Haryo saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Hasil identifikasi, ditemukan sejumlah luka bekas kekerasan pada tubuh korban. Ini yang menguatkan dugaan polisi bahwa korban tidak gantung diri, melainkan dibunuh.

"Ada lecet di sebelah kanan tangan, kemudian di kaki juga. Makanya, kita duga ini pasti terjadi tindak kekerasan kan," kata Haryo lagi.

Dugaan korban mengalami kekerasan semakin kuat, manakala ditemukan ada luka lebam di bagian mata.

"Ada lebam di mata juga," ucapnya.

Korban ditemukan tergantung di tali jemuran di depan rumah kos pada Kamis (15/4) siang waktu setempat. Korban diketahui tinggal bersama orang tuanya di kosan tersebut.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi tidak bernyawa. Leher korban terikat kain yang diikatkan ke tali jemuran. Polisi masih terus menyelidiki kasus ini untuk menemukan titik terang.

Halaman 2 dari 2
(mei/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads