Institut Pertanian Bogor (IPB) atau IPB University meluncurkan COVID Solver, sebuah aplikasi pemantau perkembangan wabah virus Corona. Aplikasi ini diharapkan bisa menjadi alat pengambilan kebijakan terkait penanganan COVID-19.
"COVID Solver yang kami kembangkan ini berupa parameter estimation dan data fitting. Melalui system solver yang dikembangkan akan memudahkan bagi pengambil kebijakan karena sistem ini juga mengintegrasikan social behaviour," kata penggagas COVID Solver, Iman Sugemma, dalam keterangan pers IPB yang diterima detikcom, Jumat (15/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
COVID Solver adalah aplikasi sederhana melalui Microsoft Excell yang meliputi permodelan COVID-19 berbasiskan model epidemiologi. Iman menjelaskan perkembangan sains akan mengarah pada pemanfaatan big data, advanced analytic dan data science. Melalui ketiga hal tersebut akan memudahkan proses-proses pengambilan keputusan dengan tingkat ketepatan yang tinggi.
"The FEDS Lab akan terus mengembangkan tools dan juga analisis-analisis yang akan memudahkan bagi pengambilan keputusan terutama di bidang Finansial dan Ekonomi dengan berbasis data driven policy," jelasnya.
Ada beberapa manfaat software ini salah satunya bisa untuk mengevaluasi kebijakan wilayah dan kapan kebijakan tersebut bisa dilonggarkan. Berikut ini manfaat perangkat lunak ini menurut pengembangnya:
(1) Permodelan COVID Solver menggunakan pendekatan model epidemiologi yang dirumuskan dalam aplikasi sofware,
(2) Dapat digunakan untuk memonitor kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah terkait COVID-19 apakah sudah bisa melandaikan kurva,
(3) Dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan kapan akan dilakukan pelonggaran,
(4) User friendly, sehingga setiap pemda dapat menggunakan tools ini.
Rektor IPB University, Profesor Arif Satria, menjelaskan meskipun terjadi pandemi COVID-19, IPB University tetap berusaha menghasilkan inovasi-inovasi dari berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Sebelumnya kami telah menyelesaikan kajian modeling dampak COVID-19 terhadap ekonomi baik makro maupun mikro termasuk pangan," kata Arif.
Dia juga mengatakan bahwa COVID Solver merupakan kontribusi positif bagi upaya-upaya mengurangi, menurunkan, dan menghentikan penyebaran COVID-19 melalui intervensi kebijakan yang tepat, melalui permodelan. Dia berharap COVID Solver ini bisa segera digunakan oleh masyarakat luas.
(dnu/gbr)