Rini (48) adalah satu dari 23 pasien di Kabupaten Mimika, Papua, yang telah dinyatakan sembuh dari Corona (COVID-19). Rini dinyatakan sembuh setelah dirawat selama beberapa pekan di RSUD Mimika.
Warga beralamat di Jalan Busiri Dalam, Kelurahan Pasar Sentral, Distrik Mimika Baru, ini dinyatakan sembuh pada 30 April 2020. Tante Rini atau Mama Reza (nama putra sulungnya) ini sembuh setelah tes swab PCR ketiga dan keempat dinyatakan negatif.
Seperti dilansir dari Antara (15/5/2020), Rini telah pulang ke rumahnya. Namun dia harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari di rumah.
Suami Rini telah meninggal beberapa tahun lalu. Sendirian, Rini membesarkan empat putranya yang kini beranjak dewasa. Divonis positif Corona tentu berat baginya.
Rini mengaku tidak mengetahui persis bagaimana dan kapan dirinya terinfeksi COVID-19. Dia mengatakan dirinya memang sempat berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) selama lebih dari dua pekan untuk menghadiri acara kedukaan keluarga.
Sepulang dari Makassar, Rini mengaku hanya tinggal di rumahnya di Timika dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Dua pekan berlalu, Rini mulai merasakan perubahan pada kondisi tubuhnya. Namun dia menduga mengalami gejala malaria.
"Saya mulai demam tinggi, badan meriang dan kepala terasa sakit. Awalnya saya menduga itu gejala malaria karena biasanya kami di Timika kalau sakit malaria gejalanya seperti itu," ujarnya.
Dengan kondisi tubuh yang terasa sakit, Rini kemudian pergi memeriksakan diri ke Puskesmas Pasar Sentral. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan negatif malaria.
Petugas Puskesmas Pasar Sentral sempat menanyakan riwayat perjalanannya. Saat itu Rini mengaku tidak pernah pergi ke mana-mana ke luar wilayah Timika lantaran sudah lebih dari dua pekan kembali dari Makassar.
"Waktu ditanya, saya menjawab tidak pergi ke mana-mana. Mungkin karena perasaan takut atau bagaimana, apalagi saya sudah melewati dua minggu di Timika. Padahal saya harus menjawab 'ya' waktu itu. Itu juga kesalahan saya yang tidak terbuka kepada petugas," sesal Rini.
Positif COVID-19
Kemudian pada 4 April dirinya mendatangi RSUD Mimika untuk memeriksakan diri setelah mengalami meriang dan sakit kepala. Tim dokter RSUD Mimika memutuskan Tante Rini harus menjalani isolasi.
"Hari kedua di rumah sakit, saya di-swab. Setelah keluar hasil, ternyata negatif. Selanjutnya saya di-swab ulang untuk kedua kalinya dan setelah beberapa hari dinyatakan positif," tutur wanita kelahiran Makassar itu.
Pada Sabtu (11/4), Gugus Tugas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Mimika melaporkan penambahan enam kasus baru COVID-19. Salah satu di antaranya yaitu Rini yang disebut sebagai kluster penularan Makassar.
Setelah dinyatakan positif COVID-19 dengan register sebagai pasien 016, Rini kemudian dipindahkan ke ruang isolasi khusus bergabung dengan pasien positif COVID-19 lainnya di RSUD Mimika.
Selama dirawat dan diisolasi di rumah sakit gejala terberat yang dirasakan Tante Rini cuma demam. Ia tidak merasakan sesak nafas dan tidak pernah menggunakan ventilator.
Setelah tiga hari berada di ruang isolasi khusus COVID-19 RSUD Mimika, kondisi kesehatannya mulai stabil. Semangat, sabar dan tekad yang kuat untuk sembuh menjadi modal utamanya.