Mundurnya Hanafi Rais dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan munculnya wacana membentuk partai baru menimbulkan berbagai polemik di publik. Dari seorang kader PAN, terlontar PAN bersyukur telah pergi karakter sengkuni yang dikaitkan dengan Amien Rais. Elite PAN pun minta maaf, karena kadernya menyinggung karakter sengkuni yang multitafsir.
Hal ini berawal dari mundurnya Hanafi Rais dari PAN memunculkan sinyal akan adanya partai baru. Wakil Bendahara Umum DPP PAN Rizki Aljupri menyebut orang yang akan bergabung pada partai baru tersebut merupakan sekelompok orang yang tak dapat menerima kekalahan.
"Melihat pemetaan individu yang menyatakan akan bergabung dengan partai baru bentukan Amien Rais, DPP PAN menilai ini tidak lebih dari sekelompok orang yang tidak dapat menerima kekalahan karena jagoan mereka kalah dalam Kongres PAN di Kendari," ujar ujar Rizki dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizki yang juga merupakan Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Tegal menilai, PAN justru bersyukur dengan keluarnya beberapa orang tersebut. Menurutnya, hal ini membuat PAN terbebas dari orang dengan karakter sengkuni.
"Kami justru bersyukur, karena saat ini PAN dapat lepas dari orang-orang yang memiliki karakter sengkuni," kata Rizki.
Rizki mengatakan, DPP tengah memproses pengangkatan Plt Ketua DPW di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Sulawesi Barat. Hal ini karena keduanya telah menyatakan keluar dan akan bergabung dengan partai baru.
"Khusus untuk Provinsi DIY dan Sulawesi Barat, DPP sedang memproses pengangkatan Plt. Hal ini disebabkan Ketua DPW di 2 Provinsi tersebut secara terang-terangan sudah menyatakan keluar dari PAN, dan akan bergabung dengan partai politik baru," kata Rizki.
"Oleh karena itu secara de facto, saudara Nazaruddin dan Asri Anas (eks Ketua DPW Sulawesi Barat) tidak lagi berhak berbicara atas nama PAN. Karena nantinya, Plt yang ditunjuk oleh DPP lah yang berhak dan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan Muswil di provinsi masing-masing," sambungnya.
PAN DIY Sentil Balik Elite soal Sengkuni
Ketua DPW PAN Yogyakarta Nazaruddin balas menyentil Rizki Aljupri yang menyinggung soal karakter sengkuni. Dia menyebut gaya Rizki yang memilih menyerang pribadi dibanding berdebat terkait konten, mirip gaya buzzeRp dan cebong biru.
"Model atau gaya yang seperti dilakukan Rizki Aljupri itu baru muncul belakangan ini di PAN. Kalau berbeda pemikiran, tidak berdebat tentang konten, tapi menyerang pribadi. Ini gaya-gaya BuzzeRP, cebong biru," kata Nazaruddin melalui pesan singkat, Senin (11/5/2020).
Nazarrudin tak terima disamakan dengan karakter sengkuni jika memilih keluar dari PAN. Dia justru menuding Rizki Aljupri sebagai penjilat yang merusak PAN.
"Orang-orang seperti Rizki Aljupri yang kemarin sore baru masuk partai, mental penjilat itulah sengkuni partai yang telah merusak PAN. Tidak punya rasa hormat terhadap pendiri partai," tudingnya
Adanya perbedaan pandangan itu pun yang membuat Nazaruddin kemungkinan memilih jalan lain dan berpisah dari PAN. Dia pun kembali menegaskan jika pilihannya bukan karena baper kongres.
"Kalau toh nanti harus berpisah jalan, itu karena perbedaan prinsip dalam perjuangan. Bukan karena baper kongres. Narasi para penjilat di PAN justru yang baper kongres," paparnya.
"Apa yang saya suarakan adalah suara mayoritas konstituen PAN DIY. Kalau DPP akan membawa kapal PAN berlabuh ke kekuasaan, itu pengkhianatan terhadap aspirasi konstituen dan akan membuat PAN semakin dijauhi rakyat," tegasnya.
PAN Tegaskan Tetap Hormati Amien Rais
Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno turun tangan. Dia meminta para kadernya untuk saling menghormati pandangan masing-masing.
"Pada prinsipnya kami mendorong para kader untuk saling berdebat, berargumentasi dan berekspresi karena itu merupakan proses dari pendewasaan kita dalam berdemokrasi. Namun, saya wanti-wanti, agar diskursus ini dilakukan dalam koridor kesantunan, etika dan saling menghormati pandangan masing-masing" kata Eddy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/5/2020).
Eddy mengatakan apapun yang terjadi ke depan, kader PAN akan selalu menghormati Amien Rais yang merupakan pendiri partai dan tokoh reformasi. Tidak hanya itu, Eddy juga mengatakan tidak ada kader yang boleh menyerang Amien Rais.
"Tidak ada yang bisa mengubah peran sejarah Pak Amien sebagai pelopor reformasi dan pendiri PAN. Instruksi Ketua Umum jelas bahwa Kader PAN tidak boleh menyerang Pak Amien Rais. Menyerang Pak Amien sama saja dengan menyerang beliau," kata Eddy.
Soal pernyataan Rizki Aljupri, Eddy mengatakan Rizki Aljupri merupakan kader baik namun terlalu bersemangat dalam merespons. Sehingga menurut Eddy, pihaknya saat itu memberikan peringatan kepada Rizki.
"Wajib bagi Kader PAN untuk menjaga adab dan lisan dalam menyampaikan gagasan, apalagi yang berkaitan dengan kehormatan pendiri partai," ujar Eddy.
PAN Minta Maaf Elitenya Singgung Karakter Sengkuni
DPP PAN kini meminta maaf atas pernyataan Rizki Aljupri. PAN mengungkapkan istilah sengkuni yang dilontarkan Rizki Aljupri menimbulkan multitafsir dan perdebatan.
"Berkaitan dengan pernyataan dari Wakil Bendahara DPP PAN, Rizki Aljupri, tentang istilah 'sengkuni' sehingga menimbulkan multitafsir dan perdebatan, dengan ini atas nama DPP PAN, kami mohon maaf jika ada pihak yang merasa tersinggung atas penafsiran bahasa Rizki Aljupri," kata juru bicara PAN Viva Yoga Mauladi, Kamis (14/5/2020).
Viva menyebut Rizki Aljupri merasa sengkuni itu hanya penafsiran bahasa. Namun, kata Viva, Rizki Aljupri tetap kena tegur.
"Ketua Umum, Zulkifli Hasan, telah menegur Rizki agar berhati-hati dalam mengemukakan pernyataan agar tidak menimbulkan multitafsir dan kegaduhan," ucap Viva.
Viva Yoga menyebut Zulkifli Hasan menginstruksikan seluruh pengurus dan kader partai tetap menjaga persaudaraan, saling menghormati, berlandaskan pada etika moral. Jika menyangkut kebijakan partai, Viva menegaskan sudah ada juru bicara yang ditunjuk.
Viva Yoga menegaskan DPP PAN sangat menghormati Amien Rais. Amien Rais adalah salah satu sesepuh PAN.
"Bagi DPP PAN, Pak Amien Rais adalah salah satu pendiri partai, Bapak Reformasi, yang harus dihormati dan dibanggakan. Di masyarakat, PAN dan Pak Amien Rais tak dapat dipisahkan. Dan semua kader mengetahui betapa cintanya PAN ke Pak Amien," kata Waketum PAN ini.