Juru bicara Satgas COVID-19 Provinsi Papua dr Silwanus Sumule menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas jatuhnya pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) kode PK-MEC yang jatuh di Danau Sentani. Pesawat itu ternyata membawa alat kesehatan penanganan wabah virus Corona.
"Kami Satgas COVID-19 Provinsi Papua ingin menyampaikan duka yang sangat mendalam kepada keluarga besar Mission Aviation Fellowship (MAF) dan pilot Capt Joyce Lin atas accident pesawat yang jatuh di Danau Sentani," ujar Silwanus kepada wartawan, Selasa (12/5/2020) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nahas Pesawat Kargo Jatuh di Sentani Papua |
Silwanus mengatakan pesawat MAF kode PK-MEC yang jatuh di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Selasa (12/5) pagi itu membawa sejumlah alat kesehatan yang akan digunakan tenaga medis di Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara.
"Jadi pesawat MAF itu membawa sejumlah material yang akan digunakan teman-teman medis di Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara, dalam rangka pelayanan pencegahan COVID-19," ungkapnya.
Dua hari lalu tim medis yang melakukan pelayanan kesehatan di Distrik Mamit mengontak pihak Satgas Provinsi Papua melalui telepon seluler dan meminta sejumlah alat kesehatan untuk dikirimkan ke sana.
Di Distrik Mamit, ada Klinik Siloam, yang selama ini memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat setempat.
"Mereka minta kami agar dikirimkan alat rapid test, kemudian alat VTM (viral transport medium) untuk pengujian COVID-19) dan baju APD (hazmat), tetapi Tuhan berkehendak lain, pesawat mengalami kecelakaan," ungkapnya.
"Dengan insiden ini, pihaknya tentu akan mengirim ulang material ke Mamit agar pelayanan kesehatan bagi pencegahan Corona di sana bisa berjalan," kata Sumule.
Mamit adalah salah satu kampung di Distrik Kembu di Kabupaten Tolikara yang menjadi salah satu pusat pelayanan misionaris GIDI. Di sana, ada sejumlah fasilitas kesehatan dan pendidikan yang dikelola oleh yayasan keagamaan, di antaranya Klinik Siloam dan Sekolah Lentera Harapan.