Kepulangan puluhan ribu pekerja migran ke Tanah Air menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia kembali mewanti-wanti jajarannya untuk memantau kedatangan para TKI tersebut agar tak terjadi gelombang kedua penularan virus Corona (COVID-19).
Arahan Jokowi mengenai kepulangan para pekerja migran ini awalnya disampaikan saat membuka rapat terbatas seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/5/2020). Saat itu Jokowi menyebut sudah ada 89 ribu pekerja migran yang pulang ke Tanah Air.
"Ini betul-betul harus ditangani dan dikawal secara baik di lapangan sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan angka tersebut pun akan terus bertambah. Setidaknya 16 ribu lagi pekerja migran akan kembali ke Indonesia.
"Akan bertambah lagi kemungkinan 16 ribu," ujarnya.
Karena itu, Jokowi meminta para pekerja migran ini untuk dimonitor secara ketat. Terutama terkait dengan potensi penyebaran virus COVID-19 dalam klaster pekerja migran.
"Ini betul-betul harus ditangani dan dikawal secara baik di lapangan, sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua," pungkas Jokowi.
Arahan yang sama juga kembali disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/5). Jokowi meminta penanganan para pekerja migran ini dilakukan sampai ke daerah masing-masing.
"Saya juga menerima laporan bahwa pada bulan Mei dan Juni ada kurang-lebih 34 ribu pekerja migran Indonesia kontraknya akan berakhir," kata Jokowi.
Jokowi menyebut TKI tersebut berasal dari beberapa provinsi di Indonesia. Seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
"Dan mereka berasal dari Jatim ada 8.900 kurang-lebih, dari Jateng 7.400, dari Jabar 5.800, dari NTB 4.200, dari Sumut kurang-lebih 2.800, dari Lampung 1.800, dan 500 orang dari Bali," katanya.
Jokowi kemudian meminta seluruh jajarannya mengawal proses kedatangan pekerja migran itu di tiap-tiap pintu masuk. Serta memantau pergerakan mereka hingga ke daerah masing-masing.
"Ini agar betul-betul diantisipasi, ditangani atas proses kedatangan mereka di pintu masuk yang telah kita tetapkan dan juga diikuti pergerakan sampai ke daerah," sebut Jokowi.
"Saya kira kita melihat untuk jalur udara dua pintu masuk di Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai, kemudian untuk ABK kapal pesiar juga di Benoa, Bali, Tanjung Priok, dan juga pekerja migran dari Malaysia lewat Batam dan Tanjung Balai," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, mengatakan pemerintah akan melakukan pemeriksaan swab PCR bagi WNI yang baru pulang dari luar negeri. Pemerintah menjamin mereka yang dinyatakan negatif virus Corona lewat tes PCR itu memang betul-betul dalam keadaan sehat.
"Mereka yang telah melalui pemeriksaan apabila telah dinyatakan negatif maka kami akan mengatur kepulangan mereka ke daerah masing-masing, negatif di sini bukan menggunakan metode rapid test antibodi tetapi menggunakan swab PCR sehingga akurasi pendatang warga negara kita dari luar negeri betul-betul kita bisa jamin bahwa mereka sudah dalam keadaan sehat," kata Doni dalam konferensi pers seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/5).
Doni mengatakan WNI yang terkonfirmasi positif virus Corona lewat hasil PCR akan dibawa ke rumah sakit. Mereka akan dibawa ke RS Darurat Corona Wisma Atlet hingga RS Darurat Corona di Pulau Galang.
"Adapun yang positif akan dibawa ke rumah sakit darurat Wisma Atlet untuk di Jakarta kemudian yang di Batam akan dibawa ke Pulau Galang, sementara yang di Jawa Timur sedang dalam proses untuk menyiapkan ruang-ruang isolasi bantuan dan kerja sama bantuan kementerian PUPR, pemerintah provinsi, dan gugus tugas," ujar Doni.
Selain itu, Doni menyampaikan ada penambahan ruang isolasi bagi para WNI tersebut. Menurut Doni, Presiden Jokowi telah menyetujui asrama haji dijadikan ruang isolasi.
"Kami laporkan kepada bapak presiden untuk bisa mendapatkan tambahan ruang untuk isolasi secara sementara, bapak presiden tadi sudah menyetujui untuk menggunakan asrama haji sehingga seluruh ABK seluruh pelajar, dan juga jemaah tablig yang kembali ke tanah air bisa ditampung dalam suatu kawasan sehingga memudahkan pengawasan dan kontrolnya," ujar dia.