Poin-poin Instrusi Terbaru Jokowi soal Kurangnya Uji Spesimen-Antisipasi Kepulangan TKI

Round-Up

Poin-poin Instrusi Terbaru Jokowi soal Kurangnya Uji Spesimen-Antisipasi Kepulangan TKI

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Senin, 11 Mei 2020 21:43 WIB
Presiden Jokowi Ikuti KTT Gerakan Non-Blok
Presiden Joko Widodo (Biro Pers Setpres).
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan perkembangan terbaru penanganan virus Corona (COVID-19). Jokowi memberikan sejumlah instruksi.

Informasi itu disampaikan Jokowi saat memulai ratas yang disiarkan secara langsung di YouTube Setpres, Senin (11/5/2020).


Jokowi menyampaikan penjelasan soal perkembangan uji spesimen, pemulangan pekerja migran Indonesia, hingga sejauh mana perkembangan pembuatan vaksin Corona di Indonesia.

"Pagi hari ini saya ingin berbicara 3 hal, yaitu yang pertama mengenai pengujian spesimen, kemudian juga penanganan kepulangan pekerja migran Indonesia, dan juga yang ketiga mengenai percepatan produksi alkes dan obat COVID," kata Jokowi.

Berikut poin-poin penjelasan terbaru Jokowi soal kurangnya uji spesimen hingga antisipasi kepulangan TKI:


Pengujian Spesimen Masih Jauh dari Target

Jokowi sudah menargetkan pengujian spesimen terkait virus Corona menggunakan metodepolymerase chain reaction (PCR) sebanyak 10 ribu sampel per hari. Namun realisasi saat ini baru mencapai 4-5 ribu sampel per hari.

"Saya baru mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekarang ini sudah mencapai 4 ribu sampai 5 ribu sampel per hari. Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan yang lalu, yaitu 10 ribu spesimen per hari," ujar Jokowi.

Di samping itu, saat ini terdapat 104 jaringan laboratorium untuk pengujian spesimen terkait virus Corona. Dari 104 laboratorium, baru 53 yang melakukan pemeriksaan.

"Saya ingin dipastikan lab-lab tersebut berfungsi maksimal meskipun dari 104 lab tadi, 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan dan 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan," kata Jokowi.

Jokowi juga menyinggung masalah kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan alat pengujian sampel yang masih kurang.

"Saya lihat terutama kesiapan SDM yang terlatih perlu lebih diperhatikan juga berkaitan dengan masalah di alat pengujian yang masih kurang, terutama di reagen PCR, RNA, dan VTM," ujar Jokowi.


Pastikan Lab Uji Spesimen Berfungsi Maksimal


Jokowi mengatakan pelaksanaan uji spesimen masih jauh dari target 10 ribu pengujian sampel tiap harinya. Dia ingin 104 laboratorium pengujian spesimen terkait COVID-19 berfungsi maksimal.

"Data dari Gugus Tugas saat ini sudah ada 104 lab yang masuk jaringan lab COVID-19. Dan saya ingin dipastikan lab-lab tersebut berfungsi maksimal," kata Jokowi.

Jokowi mendapat laporan, dari 104 laboratorium yang ada, masih ada 51 laboratorium yang belum melakukan pemeriksaan. Dia menyoroti soal kesiapan sumber daya manusia (SDM) hingga ketersediaan pereaksi kimia (reagen) untuk kelancaran operasional laboratorium.

"Saya lihat terutama kesiapan SDM yang terlatih lebih diperhatikan lagi, juga berkaitan dengan masalah di alat pengujian yang masih kurang terutama reagen PCR (polymerase chain reaction), RNA (ribonucleic acid), dan PVM. Dan saya minta ini segera diselesaikan dalam minggu ini," ujar dia.

Jokowi mengatakan saat ini realisasi pengujian spesimen baru mencapai 4.000-5.000 sampel per hari. Dia mengingatkan target pengujian 10 ribu spesimen tiap hari.

"Saya baru mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekarang ini sudah mencapai 4.000-5.000 sampel per hari. Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan yang lalu, yaitu 10 ribu spesimen per hari," ujar Jokowi.




Pantau Pergerakan TKI Sampai ke Daerahnya

Lebih dari 34 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri akan kembali ke Tanah Air seiring dengan habisnya masa kontrak.

Jokowoli meminta seluruh jajarannya memantau kedatangan para TKI ini hingga ke daerah masing-masing.

"Saya juga menerima laporan bahwa pada bulan Mei dan Juni ada kurang-lebih 34 ribu pekerja migran Indonesia kontraknya akan berakhir," kata Jokowi.

Jokowi menyebut TKI tersebut berasal dari beberapa provinsi di Indonesia. Seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.


"Dan mereka berasal dari Jatim ada 8.900 kurang-lebih, dari Jateng 7.400, dari Jabar 5.800, dari NTB 4.200, dari Sumut kurang-lebih 2.800, dari Lampung 1.800, dan 500 orang dari Bali," katanya.

Jokowi kemudian meminta seluruh jajarannya mengawal proses kedatangan pekerja migran itu di tiap-tiap pintu masuk. Serta memantau pergerakan mereka hingga ke daerah masing-masing.

"Ini agar betul-betul diantisipasi, ditangani atas proses kedatangan mereka di pintu masuk yang telah kita tetapkan dan juga diikuti pergerakan sampai ke daerah," sebut Jokowi.

"Saya kira kita melihat untuk jalur udara dua pintu masuk di Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai, kemudian untuk ABK kapal pesiar juga di Benoa, Bali, Tanjung Priok, dan juga pekerja migran dari Malaysia lewat Batam dan Tanjung Balai," tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyebut protokol kesehatan harus diterapkan kepada mereka yang akan tiba. Dia juga meminta agar disiapkan tempat karantina hingga rumah sakit darurat.

"Sekali saya tegaskan agar diberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan memobilisasi sumber daya yang kita miliki. Dan juga dipastikan kesiapan tempat karantina, rumah sakit rujukan bagi para pekerja migran kita tersebut," ungkapnya.

"Saya lihat terutama kesiapan SDM yang terlatih perlu lebih diperhatikan juga berkaitan dengan masalah di alat pengujian yang masih kurang, terutama di reagen PCR, RNA," sambungnya.



Kabar Gembira Hasil Pengujian Vaksin

Jokowi mengungkap adanya sejumlah kemajuan penelitian yang dilakukan Kementerian Ristek/Badan Riset dan Inovasi Nasional terkait virus Corona. Menurutnya, ada sejumlah kemajuan, termasuk dalam pengujian vaksin.

"Saya menerima laporan dari Kemenristek dan BRIN bahwa telah berhasil mengembangkan PCR test kit, kemudian non-PCR diagnostic testdan juga ventilator serta mobile BSL 2 (biosafety level-2)," ungkap Jokowi.

Jokowi berharap inovasi pengujian-pengujian terkait Corona ini bisa diproduksi massal. Dengan demikian, Indonesia tak perlu lagi bergantung pada impor dari negara lain.

"Kita harapkan paling tidak akhir Mei atau awal Juni sudah mulai kita produksi," jelas Jokowi.

Jokowi juga menyebut sudah ada kemajuan dari pengujian terhadap plasma darah pasien Corona yang sudah sembuh untuk pengobatan. Kemudian pengujian stem cell untuk memperbaiki organ yang rusak karena virus Corona.


"Juga saya melihat sudah ada kemajuan yang signifikan terhadap pengujian plasma yang rencananya ini akan dilakukan pengujian klinis berskala besar di beberapa rumah sakit dan juga stem cell untuk menggantikan jaringan paru yang rusak," tutur Jokowi.

Presiden pun mengungkap kabar gembira. Penelitian pemerintah akan penemuan vaksin sudah cukup berhasil.

"Kemajuan signifikan juga terjadi pada penelitian genom sequencing. Ini tahapan yang sangat penting dalam menuju tahapan berikutnya dalam menemukan vaksin yang sesuai dengan negara kita," ungkapnya.

Jokowi berharap agar inovasi-inovasi ini didukung semua pihak. Termasuk diberi kemudahan dalam perizinan dan distribusinya.

"Saya minta seluruh riset dan inovasi tadi ini didukung penuh proses-proses perizinannya dipercepat dan disambungkan dengan industri, baik itu dengan BUMN maupun swasta," tutup Jokowi.

Halaman 2 dari 4
(aan/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads