Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta mengungkap, sejak April hingga Mei, ada 45 WNI repatriasi yang reaktif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test. Penumpang tersebut sudah dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta Pusat, untuk mendapat penanganan.
"Total dari bulan April 2020 ada 45 WNI repatriasi dengan hasil pemeriksaan rapid test reaktif," kata Kepala KKP Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf saat dihubungi, Senin (11/5/2020).
Penumpang tersebut kemudian dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran oleh KKP guna mendapat penanganan lebih lanjut. Selain itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta menambah jumlah personel agar optimal dalam menjalankan protokol kesehatan terhadap penumpang yang baru tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anas mengatakan penambahan jumlah personel agar dapat melakukan penanganan secara maksimal. Nantinya akan ada total 60 orang yang bertugas dalam satu shift.
"Mulai Senin, 11 Mei 2020, jumlah personel KKP yang bertugas di Soekarno-Hatta, baik itu di Terminal 2, Terminal 3, dan di UGD Kantor Induk berjumlah total 48 orang per shift. Pada Jumat, 15 Mei 2020, akan kembali ditambah 12 orang per shift sehingga total 60 orang dalam satu shift," kata Anas.
Anas menuturkan personel sebanyak 15 personel Medical Service Assistance (MSA) PT Angkasa Pura II juga diperbantukan mendukung KKP di Soekarno-Hatta.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta sendiri telah menjalankan protokol kesehatan secara ketat terhadap penumpang pesawat, khususnya yang tiba dari luar negeri, yaitu melakukan wawancara; pemeriksaan suhu, tanda dan gejala COVID-19; pemeriksaan saturasi oksigen; dan pemeriksaan rapid test dan/atau PCR.
Bagi WNI atau WNA yang memiliki sertifikat menyatakan bebas COVID-19 dapat juga menunjukkan sertifikat tersebut kepada personel KKP untuk penanganan lebih lanjut. Secara detail, protokol kesehatan yang dijalankan di pintu masuk Indonesia terdapat di dalam Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/313/2020.
(yld/gbr)