Penerbangan Repatriasi WNI Melonjak, Bandara Soetta Ketatkan Protokol Corona

Penerbangan Repatriasi WNI Melonjak, Bandara Soetta Ketatkan Protokol Corona

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 11 Mei 2020 15:16 WIB
Suasana lengang di Terminal 3 Domestik Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (25/4/2020).  Kementerian Perhubungan menghentikan sementara aktifitas penerbangan komersil terjadwal dalam negeri terhitung mulai 25 April hingga 1 Juni 2020 dalam rangka pengendalian transportasi selama masa mudik Lebaran 1441 H untuk memutus penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/pras.
Foto: Bandara Soekarno-Hatta (ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL_
Jakarta -

Jumlah penerbangan repatriasi WNI semakin meningkat di Bandara Internasional Soekano-Hatta. Bandara Soetta memperketat protokol pencegahan COVID-19.

Pada Minggu (10/5) ada sekitar 1.000 WNI tiba di Terminal 3 Soekarno-Hatta dengan penerbangan repatriasi. Sementara pada Kamis, 7 Mei 2020, penumpang yang tiba dengan penerbangan repatriasi sekitar 600 WNI.

"Jumlah penumpang tersebut meningkat dibandingkan dengan rata-rata 1-2 minggu sebelumnya yakni sekitar 300-400 WNI per hari yang tiba dengan penerbangan repatriasi," kata Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta, Febri Toga, dalam keterangannya, Senin (11/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini total WNI yang tiba di Soekarno-Hatta dengan penerbangan repatriasi telah mencapai lebih dari 25.000 WNI. Lebih dari 15.000 orang adalah PMI (Pekerja Migran Indonesia).

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta sendiri telah menjalankan protokol kesehatan secara ketat terhadap penumpang pesawat khususnya yang tiba dari luar negeri, yaitu: melakukan wawancara; pemeriksaan suhu, tanda dan gejala COVID-19; pemeriksaan saturasi oksigen; dan pemeriksaan rapid test dan/atau PCR.

ADVERTISEMENT

Bagi WNI atau WNA yang memiliki sertifikat menyatakan bebas COVID-19 dapat juga menunjukkan sertifikat tersebut kepada personel KKP untuk penanganan lebih lanjut. Secara detail, protokol kesehatan yang dijalankan di pintu masuk Indonesia terdapat di dalam Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/313/2020.

Febri Toga mengatakan hingga 31 Mei 2020 diperkirakan akan ada tambahan berkisar 7.500-10.000 WNI yang tiba dengan penerbangan repatriasi. Sebagai langkah antisipasi COVID-19, dilakukan upaya pengetatan pengawasan WNI yang tiba di tanah air.

Salah satu peningkatan guna menjaga agar protokol kesehatan tetap dijalankan ketat antara lain diterapkannya konsep layanan first in, first out (FIFO) bagi penerbangan repatriasi yang baru mendarat.

"Dengan konsep FIFO, maka penumpang repatriasi yang lebih awal mendarat akan langsung turun dari pesawat untuk menjalani protokol kesehatan serta memproses kedatangan. Sementara itu, penumpang yang tiba belakangan akan turun dari pesawat dan diarahkan terlebih dahulu menuju holding room sebelum memproses kedatangan," ujar Febri.

Selain itu masyarakat juga bisa tetap bisa melakukan physical distancing saat berada di titik antrian. Kini juga disediakan kursi bagi penumpang dengan tetap memperhatikan physical distancing.

"Penerapan FIFO dan penggunaan kursi di titik antrean ini merupakan upaya Soekarno-Hatta dalam melakukan pola pengaturan sehingga physical distancing tetap terjaga," imbuhnya.

Sementara itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta juga menambah jumlah personel agar optimal dalam menjalankan protokol kesehatan terhadap penumpang yang baru tiba. Kepala KKP Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf mengatakan penambahan jumlah personel dilakukan agar dapat dilakukan penanganan secara maksimal.

"Mulai Senin, 11 Mei 2020, jumlah personel KKP yang bertugas di Soekarno-Hatta baik itu di Terminal 2, Terminal 3 dan di UGD Kantor Induk berjumlah total 48 orang per shift. Pada Jumat, 15 Mei 2020, akan kembali ditambah 12 orang per shift sehingga total 60 orang dalam satu shift," kata Anas.

Anas menuturkan personel sebanyak 15 personel Medical Service Assistance (MSA) PT Angkasa Pura II juga diperbantukan mendukung KKP di Soekarno-Hatta.

Halaman 2 dari 2
(yld/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads