Lega Pemerintah Indonesia Grafik Tambahan Kasus Corona Relatif Rendah

Round-Up

Lega Pemerintah Indonesia Grafik Tambahan Kasus Corona Relatif Rendah

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 09 Mei 2020 06:48 WIB
188 WNI di kapal World Dream akan dievakuasi pada 26 Februari 2020. Nantinya, para WNI tersebut bakal diobservasi di Pulau Sebaru.
Foto ilustrasi: Menko PMK Muhadjir Effendy, bersalaman dengan Menkes Terawan, ada pula Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Menurut pemerintah, kurva kasus virus Corona di Indonesia sudah menunjukkan angka yang relatif rendah ketimbang sebelumnya. Pemerintah merasa lega.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan ada kecenderungan penurunan kasus (COVID-19) di dalam negeri, per 7 Mei 2020. Selain itu, Muhadjir menyebut tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keadaan peta COVID-19 per 7 Mei ada kecenderungan angka kasus yang terjadi di Indonesia mengalami penurunan walaupun tidak terlalu drastis. Tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan," ujar Muhadjir dalam konferensi video lewat saluran YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (8/5/2020).

Muhadjir menjelaskan prediksi kasus Corona bertambah secara ekstrem di Indonesia juga tidak terbukti. Dia mengatakan bahwa angka kasus Corona per hari di Indonesia relatif rendah. Kurva tertinggi kasus Corona tiap harinya tak pernah melewati angka 500 kasus. Sementara angka pasien yang sembuh dari Corona semakin meningkat.

ADVERTISEMENT

"Kita bersyukur ternyata prediksi bahwa kasus di Indonesia akan tumbuh secara eksponensial, secara ekstrem ternyata tidak terjadi dan kita bersyukur karena angka kasus kita masih relatif rendah, yaitu kasus per hari kita masih di bawah 500 paling tinggi puncaknya, kesembuhan mendekati 300 per hari, angka kematian landai tidak ada penambahan drastis," ucap Muhadjir.

Dilansir situs Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, terlihat memang tak ada peningkatan kasus baru melampaui 500 kasus per hari. Puncak kasus baru paling tinggi terjadi pada 5 Mei dengan 484 kasus baru. Sebelum dan sesudah itu, tak ada jumlah kasus baru yang melampaui 5 Mei.

Belajar dari Flu Spanyol dalam Hadapi Pandemi Corona:

Berikut adalah data kasus baru COVID-19 sepekan terakhir:

1 Mei: 433 kasus baru
2 Mei: 292 kasus baru
3 Mei: 349 kasus baru
4 Mei: 395 kasus baru
5 Mei: 484 kasus baru
6 Mei: 367 kasus baru
7 Mei: 338 kasus baru
8 Mei: 336 kasus baru

Data Corona per 8 Mei 2020. (covid19.go.id)Kurva kasus baru di Indonesia tiap harinya, per 8 Mei 2020. (covid19.go.id)


Bila dicek, sebenarnya angka kesembuhan baru dari hari ke hari cenderung fluktuatif. Rekor tertinggi terjadi pada 5 mei dengan 243 kesembuhan baru.

Berikut adalah data kesembuhan baru dari kasus positif COVID-19, sepekan terakhir:

1 Mei: 69 kesembuhan baru
2 Mei: 74 kesembuhan baru
3 Mei: 211 kesembuhan baru
4 Mei: 78 kesembuhan baru
5 Mei: 243 kesembuhan baru
6 Mei: 120 kesembuhan baru
7 Mei: 64 kesembuhan baru
8 Mei: 133 kesembuhan baru

Berikut adalah data angka kematian baru dari kasus positif COVID-19, sepekan terakhir:

1 Mei: 8
2 Mei: 31
3 Mei: 14
4 Mei: 19
5 Mei: 8
6 Mei: 23
7 Mei: 35
8 Mei: 13

Data Corona per 8 Mei 2020. (covid19.go.id)Kurva kematian baru tiap harinya akibat COVID-19, per 8 Mei 2020. (covid19.go.id)

Angka kematian baru belakangan ini sudah lebih landai ketimbang sekitar sebulan lalu. Angka kematian baru yang tertinggi terjadi pada 14 April dengan 60 kematian baru. Tren penurunan angka kematian baru dari kasus positif COVID-19 sudah terlihat sejak pekan terakhir bulan April kemarin.

Selain mengulas soal tren kasus baru dan angka kesembuhan, Muhadjir menyebut Indonesia berada pada urutan kedua tertinggi terinfeksi Corona di tingkat Asia Tenggara. Namun jika dilihat dari jumlah penduduk, menurut Muhadjir, angka infeksi tidak begitu istimewa jika dibandingkan dengan Singapura.

"Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tentu saja sebetulnya angka ini tidak terlalu istimewa karena jumlah penduduk kita adalah 263 juta dibanding dengan Filipina yang 110 juta apalagi Singapura yang sekitar 6 juta. Ini gambarannya secara umum," tuturnya.

Data perbandingan Corona di Indonesia dan negara tetangga yang disampaikan Menko PMK Muhajdir Effendy. (Dok Istimewa)Data perbandingan Corona di Indonesia dan negara tetangga yang disampaikan Menko PMK Muhajdir Effendy. (Dok Istimewa)

Terlepas dari penjelasan Muhadjir, sedikit atau banyaknya angka kasus Corona tergantung dari jumlah tes Corona yang dilakukan. Bila jumlah tes yang dilakukan sedikit, maka angka yang akan nampak sebagai hasil tes juga sedikit. Bila jumlah tes tinggi, maka angka yang nampak bisa saja tinggi namun bisa saja tidak.

Target 10 ribu tes per hari yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 13 April lalu belum juga tercapai. Namun demikian, jumlah tes yang dilakukan pemerintah untuk orang-orang Indonesia sudah semakin meningkat. Terakhir, hari ini, sudah ada 103.361 orang yang dites.

Bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara hingga berita ini diturunkan, Indonesia mempunyai jumlah tes yang lebih sedikit. Padahal, Indonesia punya lebih banyak penduduk dan punya wilayah lebih luas. Terlihat dari situs Our World In Data, situs nirlaba penghimpun data yang berbasis di Oxford, jumlah tes per orang yang dilakukan Indonesia hanya unggul di atas Thailand. Tes di Singapura, Malaysia, dan Vietnam lebih banyak dari yang dilakukan di Indonesia.

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads