Bagai di medan pertempuran, pemerintah terus berjuang melawan pandemi virus Corona (COVID-19). Program Panah Trisula menjadi senjatanya.
Program Panah Trisula ditetapkan pemerintah sebagai program utama dalam menangani virus COVID-19).
"Pemerintah sejak awal menetapkan 3 ujung tombak mengatasi COVID-19 ini. Saya ibaratkan ada 3 trisula, 3 ujung tombak," ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam konferensi video lewat saluran YouTube Sekretariat Presiden, pada Jumat (8/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhadjir menjelaskan ujung panah trisula yang pertama dan berada di ujung panah tengah adalah aspek kesehatan. Muhadjir mengatakan ini yang terpenting karena langsung berhadapan dengan COVID-19.
"Yaitu bagaimana membatasi penularan, memperkecil penyebaran dan segera mempercepat penyelesaian COVID-19. Ujung tombaknya di sektor kesehatan," tambahnya.
Penanggung jawab dari ujung tombak ini adalah BNPB dan Kementerian Kesehatan. BNPB, kata Muhadjir, mengurus hal terkait sarana dan prasarana untuk mengatasi virus ini, sementara Kementerian Kesehatan terkait hal teknis seperti tracing, perawatan dan pengobatan.
Muhadjir melanjutkan ujung tombak lainnya adalah terkait dengan jaring pengaman sosial dan survivabilitas ekonomi yang dimaksudkan agar penguatan ekonomi jaringan kecil agar tetap bisa bertahan.
"Jaring pengaman sosial untuk mengatasi darurat sosial kemasyarakatan sebagai dampak dari COVID-19. Penanggung jawabnya Mensos dan Mendes PDTT," ujarnya.
Berdasarkan data per 8 Mei 2020, kini ada 13.112 kasus positif Corona di Indonesia. Dalam sehari, terjadi peningkatan 336 kasus baru. Pengetesan juga terus bertambah.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, menjelaskan dari 13.112 kasus positif COVID-19, ada 2.494 orang yang sembuh. Angka kesembuhan meningkat 113 orang.
Total angka kematian di Indonesia kini mencapai 943 orang meninggal dunia. Dalam sehari, terjadi peningkatan angka kematian 13 orang meninggal dunia.
Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) secara total ada 244.480 orang, meningkat 1.025 dalam sehari. Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) secara total menjadi 29.087 pasien, meningkat 579 dalam sehari. Kasus COVID-19 menyebar di 34 provinsi dan 356 kabupaten/kota.