Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy bersyukur setelah melihat data mengenai virus Corona dari pemerintah. Dari kurva yang disajikan pemerintah, tidak tampak peningkatan kasus secara ekstrem. Kasus baru COVID-19 tidak pernah melampaui 500 kasus per harinya. Berikut ini data yang bikin bersyukur tersebut.
Dilansir situs Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jumat (8/5/2020), terlihat memang tak ada peningkatan kasus baru melampaui 500 kasus per hari.
Puncak kasus baru paling tinggi terjadi pada 5 Mei dengan 484 kasus baru. Sebelum dan sesudah itu, tak ada jumlah kasus baru yang melampaui 5 Mei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini data kasus baru COVID-19 sepekan terakhir:
1 Mei: 433 kasus baru
2 Mei: 292 kasus baru
3 Mei: 349 kasus baru
4 Mei: 395 kasus baru
5 Mei: 484 kasus baru
6 Mei: 367 kasus baru
7 Mei: 338 kasus baru
8 Mei: 336 kasus baru
Hingga hari ini, total kasus positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 13.112 kasus. Dari jumlah total itu, sudah ada 2.494 orang yang sembuh.
![]() |
Pemerintah bersyukur angka kesembuhan meningkat. Bila dicek, sebenarnya angka kesembuhan baru dari hari ke hari cenderung fluktuatif. Rekor tertinggi terjadi pada 5 Mei dengan 243 kesembuhan baru.
Berikut ini data kesembuhan baru dari kasus positif COVID-19, sepekan terakhir:
1 Mei: 69 kesembuhan baru
2 Mei: 74 kesembuhan baru
3 Mei: 211 kesembuhan baru
4 Mei: 78 kesembuhan baru
5 Mei: 243 kesembuhan baru
6 Mei: 120 kesembuhan baru
7 Mei: 64 kesembuhan baru
8 Mei: 133 kesembuhan baru
Berikut ini data angka kematian baru dari kasus positif COVID-19 sepekan terakhir:
1 Mei: 8
2 Mei: 31
3 Mei: 14
4 Mei: 19
5 Mei: 8
6 Mei: 23
7 Mei: 35
8 Mei: 13
Angka kematian baru belakangan ini sudah lebih landai ketimbang sekitar sebulan lalu. Angka kematian baru yang tertinggi terjadi pada 14 April dengan 60 kematian baru. Tren penurunan angka kematian baru dari kasus positif COVID-19 sudah terlihat sejak pekan terakhir pada April kemarin.
![]() |
Tentu saja, sedikit atau banyaknya angka kasus baru, angka kesembuhan baru, termasuk jumlah total kasus positif COVID-19 bergantung pada jumlah tes Corona yang dilakukan. Bila jumlah tes yang dilakukan sedikit, angka yang akan tampak sebagai hasil tes juga sedikit. Bila jumlah tes tinggi, angka yang tampak bisa saja tinggi namun bisa saja tidak, yang jelas semakin tinggi jumlah tes, maka keadaan masyarakat yang sebenarnya bisa semakin tergambar mendekati kenyataan.
Target 10 ribu tes per hari yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 13 April lalu belum juga tercapai. Namun jumlah tes yang dilakukan pemerintah untuk orang-orang Indonesia sudah makin meningkat. Terakhir, hari ini, sudah ada 103.361 orang yang dites.
Bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara hingga 6 Mei, Indonesia mempunyai jumlah tes yang lebih sedikit. Padahal Indonesia punya lebih banyak penduduk dan punya wilayah lebih luas. Terlihat dari situs Our World In Data, situs nirlaba penghimpun data yang berbasis di Oxford, jumlah tes per orang yang dilakukan Indonesia hanya unggul di atas Thailand. Tes di Singapura, Malaysia, dan Vietnam lebih banyak dari yang dilakukan di Indonesia.