Hanafi Rais menyatakan mundur dari kepengurusan partai dan Ketua Fraksi PAN DPR RI. Polemik mundurnya Hanafi Rais itu pun kemudian dinarasikan sebagai baper politik oleh sang adik kandung, Mumtaz Rais.
Hanafi dan Mumtaz memang berada di dua kubu berbeda saat kongres PAN. Hanafi berada di barisan ayah mereka Amien Rais, sementara Mumtaz berada di barisan Zulkifli Hasan (Zulhas). Zulhas akhirnya menang dan menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.
Kembali soal narasi baper, Mumtaz menghormati keputusan Hanafi Rais untuk mundur. Namun dia menyayangkan sikap kedewasaan dari Hanafi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami institusi PAN menghormati keputusan beliau yang mundur karena tentu sudah dipikirkan dengan baik. Akan tetapi, sebagai rekan berpartai, kami sungguh sangat menyayangkan keputusan tersebut karena kedewasaan dalam berpolitik tidak ditunjukkan oleh saudaraku Hanafi Rais," kata Mumtaz kepada wartawan, Selasa (5/5/2020).
Bagi Mumtaz, Hanafi seharusnya menghargai hasil kongres yang memutuskan kemenangan Zulkifli Hasan. Menurutnya, Zulkifli memenangi pertarungan dengan suara telak.
"Sudah seharusnya kita semua dapat arif dan bijaksana menyikapi kontestasi politik, khususnya terkait hasil Kongres PAN V 2020 di Kendari, yang telah dimenangi oleh saudaraku Zulkifli Hasan secara sah dan legitimate, bahkan dengan selisih suara yang sangat telak, yakni selisih 106 suara. Itu adalah kemenangan yang mutlak!" tegas Ketua DPP PAN itu.
Mumtaz pun kemudian menyebut sikap Hanafi yang memilih mundur dari PAN itu sebagai baper politik. Menurutnya, Hanafi dan saudaranya terlalu terbawa perasaan dalam menyikapi situasi politik di PAN.
"Saya juga ingin menggarisbawahi bahwa sikap 'baper politik' yang dipertontonkan oleh Hanafi Rais serta adik-adiknya, yakni Hanum Rais dan Tasniem Rais, tidak akan berpengaruh sama sekali kepada saya Mumtaz Rais," kata Mumtaz.
"Sebab, memang jalan yang diambil sudah berbeda sejak insiden Pandean, yakni kejadian pengusiran serta penganiayaan kepada saya pada Februari 2020 (disebabkan karena perbedaan pilihan politik di Kongres PAN)," ujarnya.
Pembelaan kepada Hanafi datang dari DPW PAN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ketua DPW PAN DIY Nazaruddin mengatakan Hanafi Rais menilai langkah PAN saat ini terkesan tidak adil, bahkan mengkhianati aspirasi dari konstituen.
"Jadi saya sudah berhasil komunikasi dengan beliau (Hanafi Rais), dan benar bahwa beliau mengundurkan diri. Kenapa beliau menempuh langkah seperti itu (mengundurkan diri)? Karena beliau merasa bahwa posisi dan sikap yang diambil oleh PAN sekarang ini di luar batas toleransi," kata Nazaruddin kepada detikcom, Rabu (6/5).
Maka, menurut Nazaruddin, tidak benar jika Hanafi mundur karena baper. "Sehingga beliau (Hanafi Rais) memutuskan mengambil langkah itu (mengundurkan diri). Jadi dari gambaran argumentasi itu tidak benar kalau kemudian ada yang omong beliau itu baper kongres," ucap Nazaruddin.
Bagi Nazaruddin, Hanafi sudah masuk dalam kepengurusan DPP PAN Zulhas dengan menjabat Wakil Ketua Umum. Seharusnya, bagi Nazaruddin, kemunduran Hanafi tidak dikaitkan dengan friksi dalam kongres.
"Karena ini sudah tidak ada hubungannya dengan kongres, beliau kan sudah membuktikan bahwa beliau bersedia menjadi (bagian dari) kepengurusan dari hasil kongres, itu kan nggak baper, karena sudah jadi bagian DPP dari hasil kongres," lanjut Nazaruddin.