Data BPS: Pengangguran Sulsel Meningkat 6,07% di Triwulan Pertama 2020

Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah (dok. Istimewa). — Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah (dok. Istimewa)

Makassar -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Selatan meningkat menjadi 6,07 persen selama triwulan pertama tahun 2020, dari total angkatan kerja di Sulsel sebanyak 4.160.680 orang, yang menganggur 252.499 orang.

Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah mengungkapkan TPT di Sulsel pada Februari 2019 tercatat 5,42 persen dari jumlah angkatan kerja. Sedangkan pada Februari tahun ini TPT naik menjadi 6,07 persen, di mana peningkatan tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang ikut melambat, yakni 3,07 persen.

"Jika dirinci tingkat pengangguran tertinggi di Sulsel berada di wilayah perkotaan, sebanyak 7,83 persen dan perdesaan sebanyak 4,70 persen," ujar Yos, dalam konferensi videonya tentang pertumbuhan ekonomi dan keadaan ketenagakerjaan di Sulsel, Selasa (5/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yos melanjutkan peningkatan TPT Sulsel menjadi 6,07 persen pada triwulan pertama tahun ini cukup tinggi dibanding TPT rata-rata nasional yang tercatat sebesar 4,99 persen. Sulsel berada di urutan ke-6 provinsi dengan angka TPT tertinggi.

Untuk diketahui, provinsi dengan TPT tertinggi ialah Banten sebesar 8,01 persen dan Jawa Barat sebesar 7,69 persen. Sedangkan provinsi yang TPT-nya paling kecil ialah Bali sebesar 1,21 persen.

Sementara itu, menurut pendidikan, TPT di Sulsel didominasi lulusan diploma sebesar 9,56 persen, lulusan SMK 9,07 persen, lulusan SMA 8,89 persen, dan lulusan universitas sebesar 8,71 persen.

Menurut Yos, terjadi pergeseran jumlah orang yang bekerja di sektor pertanian dan perdagangan, ke sektor lain yang mengalami peningkatan, seperti jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa akomodasi dan penyediaan makan-minum, serta di sektor transportasi dan pergudangan. Selain itu juga terjadi peningkatan status pekerjaan dengan usaha sendiri naik 1,51 persen dibanding Februari tahun lalu, dengan angka 21,73 persen atau 849.405 orang.

"Pergeseran struktur lapangan kerja hal yang wajar, dinamikanya seperti biasa di triwulan pertama, tentu masyarakat yang bekerja di sektor pertanian akan mencari usaha untuk mendapatkan penghasilan," tuturnya.

Halaman 1 2

Selanjutnya