Polisi menggerebek rumah AA (37) di Parungpanjang, Kabupaten Bogor, atas dugaan penganiayaan dan penyekapan istri siri, SM (17). Ketua RT Saban yang ikut menyaksikan penggerebekan sempat mencium bau tidak sedap seperti bau bangkai dari rumah AA. Bangkai apa?
"Bau lah pokoknya seperti bangkai baunya, tapi kita nggak berani (berasumsi) hal-hal yang lain," ujar Saban selaku Ketua RT 03 RW 04 Griya Parungpanjang, Desa Kabasiran, Parungpanjang, Kabupaten Bogor, saat dihubungi detikcom, Selasa (5/5/2020).
Namun Saban tidak memastikan bangkai apa yang dimaksud. Saban sendiri mencium bau tersebut saat mendatangi rumah pelaku pada Minggu (3/5) kemarin, ketika menjadi saksi saat polisi melakukan penggeledahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saban menyebut bau bangkai ini terdapat di dalam kamar tempat SM disekap.
"Dari kamar untuk nyekap (SM) itu, baunya dari situ, tapi kita nggak tahu," kata Saban.
Saban mengungkapkan dia sempat curiga mengenai bau tersebut. Namun dia tak bertanya lebih jauh atau mencari tahu sumber bau tersebut ke polisi.
Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Parungpanjang Kompol Nundun Radiaman mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Mengenai apakah ada makam atau mayat di dalam rumah pelaku, Nundun belum dapat memastikannya.
"Nggak ada (makam atau mayat) di rumah, nanti kita lihat dulu kita kembangkan, ya. Nanti juga pada tahu, ya," jelas Nundun.
Sebelumnya, seorang istri berinisial SM (17) di Parungpanjang, Kabupaten Bogor, diduga dianiaya suaminya, AA (37). SM kemudian kabur dan melaporkan kejadian ini ke polisi.
Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy menjelaskan penganiayaan ini terjadi di rumahnya di Desa Kabasiran, Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Minggu (3/5), sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, sang suami, yang merupakan pedagang roti, baru pulang.
"Tidak berselang lama terdengar cekcok mulut dari dalam rumah, yang mengakibatkan korban SM dianiaya oleh tersangka dengan cara membenturkan kepala korban ke arah tembok," kata Roland dalam keterangannya, Senin (4/5).