Tekan Angka Kasus Corona, Pemprov Bali: Tes PCR Selesai dalam 24 Jam

Tekan Angka Kasus Corona, Pemprov Bali: Tes PCR Selesai dalam 24 Jam

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 05 Mei 2020 12:25 WIB
Poster
Ilustrasi Corona (Foto: Edi Wahyono)
Jakarta -

Pemprov Bali mengklaim berhasil menekan laju kasus penyebaran virus Corona (COVID-19). Salah satu upaya yang dilakukan adalah menargetkan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) selesai dalam 24 jam.

Hingga kini, Provinsi Bali mencatat jumlah kasus positif Corona sebanyak 271 orang. Rinciannya, 159 orang dinyatakan sembuh dan 4 orang meninggal dunia. Dalam menguji sampel, Bali memprioritaskan pemeriksaan berbasis realtime PCR.

"Jadi kalau di Bali hari ini (data kemarin) kasus (positif COVID-19) sampai 271 dengan sembuh 159 dan kematian 4 dan kasus aktif 108. Kami yang bekerja di laboratorium kita lebih mengembangkan ke realtime PCR," kata Ketua Tim Laboratorium Pemeriksaan Kasus COVID-19 Provinsi Bali Ni Nyoman Sri Budayanti seperti disiarkan di akun YouTube BNPB, Selasa (5/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak 26 Maret lalu, laboratorium RS Sanglah Bali ditunjuk pemerintah sebagai salah satu lokasi untuk tes PCR. Pemeriksaan PCR yang selesai dalam waktu 24 jam mempercepat proses pelacakan jejak kontak penderita COVID-19.

"Jadi Laboratorium Sanglah sudah ditunjuk sebagai salah satu laboratorium pemeriksaan COVID-19, Kami berusaha dalam 24 jam sudah selesai. Itu sangat membantu menyisihkan kasus," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Karena kan konsep penanganan COVID-19 itu 3T. Test, treat dan tracking. dengan tes cepat kita bisa tracking atau mencari orang yang kontak dengan penderita tersebut," lanjutnya.

PCR Keluar dalam 24 Jam, Cara Bali Tekan Penyebaran Corona:

Dalam sehari, laboratorium RS Sanglah mampu memeriksa 250 sampel. Selanjutnya, Pemprov Bali akan menambah satu mesin tes PCR yang akan ditempatkan di Laboratorium Universitas Warmadewa. Sehingga, kapasitas pemeriksaan sampel pun diharapkan bisa bertambah hingga 300.

"Kami sudah 2 lab yang jalan. Kalau Laboratorium Sanglah sendiri maksimal bisa 250 sample, kalau digabung Warmadewa 300 sampel dengan 1 mesin di Sanglah dan 1 mesin kecil di sana (Warmadewa)," jelasnya.

Selain itu, petugas laboratorium diambil dari berbagai universitas dan laboratorium yang ada di Bali. Nantinya, setiap petugas laboratorium akan disebar di seluruh laboratorium COVID-19 yang ada di Bali di bawah naungan RS Sanglah.

Selain itu, petugas laboratorium di RS Sanglah direkrut dari berbagai universitas dan laboratorium di Bali. Selanjutnya mereka juga akan disebar ke seluruh laboratorium COVID-19 di Bali yang berada di bawah naungan RS Sanglah.

"Saat RS Sanglah ditunjuk sebagai laboratorium PCR, saat itu tim berpikir (kita) tidak (bisa) lakukan sendiri. Analis kami ambil dari banyak tempat, dari Universitas Warmadewa, dari Labkesda, dari Udayana, jadi semua yang ada analis kita ajak di sini," kata Budayanti.

"Ini semua di bawah supervisi Sanglah, kita anggap Sanglah sebagai camp pelatihan. Terbukti ada tamatan S2 ikut jadi volunteer. Kami membuat laboratorium RS Sanglah sebagai tempat pelatihan, kalau ada laboratorium (tambahan) bisa difasilitasi," imbuhnya,

Halaman 2 dari 2
(knv/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads