Herannya Bima Arya Kakak Kelas Marah Ditegur Petugas

Round Up

Herannya Bima Arya Kakak Kelas Marah Ditegur Petugas

Tim detikcom - detikNews
Senin, 04 Mei 2020 23:02 WIB
Bima Arya maju dalam bursa caketum PAN
Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Jakarta -

Video yang menunjukkan seorang pria marah-marah di check point PSBB Bogor viral di media sosial. Pria yang ternyata adalah senior Wali Kota Bogor Bima Arya itu membuat heran sang Wali Kota karena dikenal sebagai pribadi yang kalem.

Dirangkum detikcom, Senin (4/5/2020), kepada petugas PSBB, yakni aparat Dinas Perhubungan dan Polisi Militer, pria yang diketahui bernama Endang Wijaya ini menegaskan sebaik-baiknya lelaki muslim adalah yang menghargai istrinya. Pria berbaju hitam yang memakai masker ini tak mau memindahkan istrinya ke kursi belakang mobil.



Dia pun menegaskan telah mengikuti aturan PSBB. Meski pria ini berbicara dengan suara lantang, petugas tetap tenang memberikan penjelasan.

"Ya sudah saya jelaskan, silakan foto! Nama saya Endang Wijaya. Sampaikan ke Pemerintah Daerah Bogor, Bima Arya. Saya menghormati aturan, tapi saya lebih menghormati aturan Allah. Saya suami harus menghargai istri saya," kata pria itu seperti video yang beredar di media sosial, Minggu (3/5).

"Saya tidak mau meninggalkan istri saya ke belakang rumah, ke belakang ini.... Saya tidur dengan istri tidak apa-apa, masa di dalam mobil harus pindah. Saya sudah mematuhi aturan, pakai ini (masker), bawa hand sanitizer, segala macam. Apanya yang salah!" lanjut pria tersebut.

Bima Arya pun mengaku mengenal pria yang viral tersebut. Dia mengatakan pria itu adalah seniornya saat bersekolah dulu.

"Iya, ini (pria yang viral) Endang Wijaya ini, senior saya, 1 tahun di atas saya di SMA 1 Bogor," kata Bima Arya ketika dihubungi, Minggu (3/5).



Bima pun mengaku mengenal baik Endang Wijaya. Dia mengatakan Endang adalah orang yang santun. Mengenai penyebab pasti Endang bisa memarahi petugas, Bima mengaku tidak mengetahui penyebabnya.

"Yang saya tahu, Kang Dang (Endang Wijaya) ini orangnya kalem dan santun, ya. Jadi yang saya tahu orangnya kalem dan santun," terangnya.

Bima lalu menjelaskan konfigurasi penumpang itu penting dilakukan saat penerapan PSBB. Ketika membawa mobil, tidak diperkenankan kursi depan diisi dua orang.

Bima mengatakan kursi depan hanya untuk satu orang, yakni pengemudi saja. Untuk penumpang, wajib duduk di kursi belakang. Dia menjelaskan tidak ada pengecualian dalam penerapan PSBB ini meski di dalam mobil adalah suami-istri.



"Nah kalau ada kelonggaran, misalnya suami-istri, itu nanti sulit untuk dikawalnya di lapangan, sulit sekali. Nanti semuanya mengaku suami istri. Bagaimana membuktikannya?" kata Bima.

"Karena kita khawatir betul, misalnya pemesan mobil yang online, duduk di depan, memegang benda-benda yang berdekatan kemudian tertular, gitu. Jadi itu (konfigurasi penumpang) kebaikan semua. Kalau mobil kan ada pilihan, jadi memungkinkan untuk diatur," lanjutnya.

Bima menambahkan pembatasan di dalam mobil sudah diperhitungkan secara matang oleh pemerintah. Dia pun mengatakan perbandingan konfigurasi penumpang antara sepeda motor dan mobil tidak mungkin dilakukan.

Halaman 2 dari 2
(azr/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads