Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 11.587 Positif Corona, Sembuh 1.954 Orang

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 11.587 Positif Corona, Sembuh 1.954 Orang

Tim detikcom - detikNews
Senin, 04 Mei 2020 17:21 WIB
Jubir Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Foto: dok. BNPB)
Jakarta -

Pemerintah mengumumkan sebanyak 395 kasus baru terkonfirmasi positif Corona sehingga total 11.587 kasus hingga 4 Mei. Sementara 1.954 dinyatakan sembuh dan 864 meninggal dunia.

"Kemudian kasus positif terkonfirmasi bertambah 395 orang sehingga menjadi 11.587 orang. Kasus konfirmasi positif yang sembuh bertambah 78 orang sehingga menjadi 1.954 orang. Kasus yang meninggal bertambah 19 orang sehingga menjadi 864 orang. ," tutur Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, melalui siaran YouTube BNPB, Senin (4/5/2020).

Sementara itu, jumlah spesimen yang telah diperiksa sampai saat ini sebanyak 116.861 spesimen. Pasien ODP akumulasi sebanyak 238.178 dan PDP 24.020 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun sebaran kasus sembuh tertinggi berada di DKI Jakarta. Diikuti Sulawesi selatan dan Jawa Timur.

"Kalau kita lihat sebaran pasien sembuh yang paling banyak adalah di DKI Jakarta 632, kemudian Sulawesi Selatan 199, Jatim 178, Jabar 159, dan Bali 159. Dari total keseluruhannya adalah 1.954 orang," kata Yuri.

ADVERTISEMENT

Yuri kemudian meminta masyarakat berpartisipasi secara aktif untuk memutus penularan COVID-19. Serta dia berharap masyarakat menghargai perjuangan tim medis sebagai garda terdepan memerangi Corona.

"Kemudian mari kita hargai, kita hormati tenaga kesehatan yang telah menjadi garda terdepan dalam layanan penderita COVID-19. Mereka semestinya kita tempatkan sebagaimana mestinya. Sebagai orang-orang yang banyak menolong kita, bukan kita diskriminasikan," ungkapnya.

Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto:

Selamat sore saudara-saudara sekalian hari ini kami akan kembali menyampaikan progres penanganan pandemi COVID-19 sampai dengan tanggal 4 Mei 2020 dengan cut off data pada pukul 12.00 WIB.

Kinerja ini adalah bagian dari gambaran dari kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 secara nasional yang kita himpun dan bekerja sama dengan seluruh kementerian dan lembaga kemudian dunia usaha dan seluruh potensi yang ada pada masyarakat yang berada di pusat. Data ini tentunya akan mengalir dari data gugus tugas yang berada di daerah secara berjenjang dan kemudian kita himpun pukul 12.00 WIB.

Acuan pelaksanaan tugas dari percepatan untuk membendung penyebaran COVID-19 ini adalah mengacu pada arahan Presiden di antaranya adalah pengujian sampel terus kita laksanakan terus secara masif dan gugus tugas mengupayakan untuk mewujudkan upaya masif ini dengan kemudian bisa mendatangkan reagen untuk pemeriksaan PCR real time yang kita harus impor dari luar negeri. Kita bersyukur bahwa kondisi yang ada sekarang cukup membuat kita mengantisipasinya setidaknya sampai satu bulan ke depan.

Kemudian dari 89 laboratorium untuk PCR real time sudah kita inventarisasi kita persiapkan agar seluruhnya bisa beroperasi. Kemarin kita juga sudah bersyukur menerima cartridge untuk digunakan pada mesin tes cepat molekuler TBC yang resisten obat kita bisa bisa mendatangkan 1.500 cartridge dari rencana kita mengadakan sebanyak 172.000 pada tahapan pertama. Dan ini sudah kita distribusikan untuk memperpendek waktu tunggu pemeriksaan spesimen di antaranya kita kirimkan ke Sukabumi, Banyumas, Kediri, Lumajang, Palangka Raya, Balikpapan, Kendari, Sumbawa, Mimika, Merauke, Yapen, Sorong, Ternate, Tarakan dan Unukan. Sehingga diharapkan di kota tersebut bisa melakukan pemeriksaan sendiri. Sudah barang tentu di fase pertama ini kita memberikan langsung dalam jumlah yang banyak tetap kita sudah mulai untuk mengirimkan agar kemudian digunakan sebagai alat yang harus diawaki oleh personil yang ada untuk bisa melaksanakan pemeriksaan antigen COVID-19 ini dengan menggunakan mesin TCM TBC resisten obat. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan yang lebih banyak. Lebih masih dan kemudian nantinya akan disertai dengan pelaksanaan isolasi yang lebih ketat.

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah dalam rangka untuk memprioritaskan pada kasus PDP terutama agar bisa dengan cepat kita tentukan statusnya apakah yang bersangkutan konfirmasi positif atau bukan dari COVID-19 ini. Apabila memang terkonfirmasi positif dari COVID-19 maka dua hal yang harus segera dilaksanakan yang pertama isolasi ketat yang bersangkutan tentunya disertai upaya layanan kesehatan yang komprehensif. Yang kedua dalam rangka pegangan kontak tracing. Ini menjadi penting karena kalau kita tidak bisa segera melakukan isolasi di tengah masyarakat maka tidak menutup kemungkinan bahwa ini akan menjadi sumber penularan baru di tengah masyarakat dan ini adalah bagian dari rantai penularan yang harus kita putus.

Oleh karena itulah ini yang harus kita lakukan di dalam kaitan dengan melaksanakan pemeriksaan secara masif, secara lebih banyak lagi disertai dengan tindakan isolasi. Kemudian yang kedua kita harus mulai merubah perilaku dalam kaitan pelayanan rumah sakit hanya dalam kepentingan konsultasi medis. Yang semula kita mengakses konsultasi layanan medis yang secara langsung ketemu fisik antara tenaga kesehatan yang memberikan konsultasi medis dengan kita. Di era sekarang sudah mulai kita berdayakan di masyarakat bahwa ini bisa kita lakukan dengan cara menggunakan teknologi, dengan cara telemedicine. Ini adalah penting di dalam mengurangi kunjungan ke rumah sakit hanya untuk kepentingan konsultasi medis yang akan memperbesar risiko untuk tertular pada saat perjalanan ke rumah sakit atau saat berada di ruang tunggu rumah sakit.

Oleh karena itu mudah-mudahan ini menjadi sebuah budaya baru yang terus kita tanamkan ke depan sehingga kemudian resiko untuk menjadi tertular in menjadi lebih kecil lagi. Yang berikutnya adalah komunikasi yang efektif yang detail, yang baik dan transparan kepada semua pihak. Tentunya komunikasi ini terkait dengan kinerja pemerintah dan kinerja kita semua di dalam upaya untuk menyelesaikan permasalahan pandemi COVID-19 ini. Kita pahami bahwa dampak dari COVID-19 ini cukup banyak. Tidak hanya berbicara pada bidang kesehatan tetapi juga pada bidang yang lain. Bagaimana jejaring pengaman sosial harus kita berikan dengan baik kemudian data tidak tersedia secara transparan dan kemudian akan menyulitkan kita di dalam pelaksanaannya.

Khusus dalam penyakit ini sudah barang tentu kita semuanya harus tetap mengikuti berita yang benar, informasi yang benar yang bisa dipertanggungjawabkan dari COVID-19 ini. Beberapa akses sudah dibuat oleh pemerintah tinggal kemudian ini yang kita manfaatkan bersama di antaranya adalah covid19.go.id, atau hot line di 119 dengan extension 9, kemudian ada WhatsApp COVID di 081133399000 atau bisa diakses juga di halo kemkes di 1500567. Banyak sekali aplikasi online dan kemudian layanan telemedicine yang ada di jejaring komunikasi kita. Oleh karena itu ini bisa diakses. Dan secara terus menerus, rutin secara langsung TVRI, RRI yang kemudian disebarkan oleh semua televisi dan radio swasta yang lainnya memberikan update tentang COVID-19 ini. Oleh karena itu manfaatkan ini.

Kemudian salah satu kunci di dalam kaitan memutuskan rantai pandemi COVID-19 ini adalah kemudian berdisiplin. Masyarakat diharapkan bisa melaksanakan disiplin untuk mematuhi aturan yang sudah diberikan oleh pemerintah. Kita sadari bersama sejak awal kita sudah memberikan arahan kami sudah memberikan arahan kepada seluruh masyarakat dalam rangka mengurangi resiko terpapar penyakit ini. Di antaranya adalah physical distancing, jaga jarak fisik pada saat berkomunikasi dengan siapapun. Ini perlu kita lakukan karena sumber penularan dari orang yang sakit ini berada di percikan pada saat dia batuk, bersin dan berbicara. Dengan menjaga jarak kita berharap tidak terkena secara langsung.

Kemudian yang kedua mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Ini kebijakan yang harus disiplin kita jalankan terus. Menggunakan masker pada saat keluar rumah adalah bagian dari itu. Oleh karena itu pada tingkatan lebih lanjut pemerintah sudah menetapkan beberapa daerah untuk memberlakukan pembatasan sosial berskala besar. Sudah barang tentu pemerintah daerah yang memahami betul dinamika masyarakat setempat. Oleh karena itu detail pelaksanaan dari PSBB diserahkan kepada kepala daerah yang mengajukan yang kemudian ditulis dan disampaikan dalam peraturan gubernur dalam level provinsi, peraturan bupati pada level kabupaten atau peraturan walikota pada level kota, Inilah kemudian secara detail tentang kegiatan sosial di lingkungannya masing-masing.

Di peraturan inilah yang kemudian secara selektif kepala daerah bisa menentukan mana yang seharusnya seluruhnya bisa bekerja dari rumah, mana perusahaan yang memang tidak memungkinkan untuk dikerjakan atau pekerjanya dari rumah. Misalnya yang terkait dengan industri kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok dan kemudian mana yang perlu diatur yang terkait dengan ekspor atau industri strategis atau seterunya. Termasuk bagaimana kemudian pusat perbelanjaan, pasar, toko diatur. Ini semua adalah kebijakan pelaksanaan teknis oleh kepada daerah yang tentunya kan tertuang di peraturan gubernur, peraturan bupati, peraturan wali kota dan seterusnya. Oleh karena itu evaluasi pelaksanaan PSBB ini salah satunya selain pengendalian jumlah laporan dari kasus positif yang kemudian muncul juga disertai dengan bagaimana masyarakat bisa menjalankan dengan baik. Apakah kemudian ini akan mampu mengendalikan pandemi secara maksimal apakah kemudian ini akan mampu memberikan ketenangan kepada masyarakat maka peraturan pelaksana pada level kepada daerah ini lah yang menjadi penting.

Saudara-saudara berikutnya adalah bahwa kita harus memberikan jaminan bahwa arus logistik dari pusat sampai daerah, dari sentra logistik sampai masyarakat pengguna, dari gudang sampai daerah harus berjalan dengan baik. Ini menjadi penting agar kita bisa memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat agar bisa terpenuhi. Bisa mengakses kebutuhan itu untuk memenuhi hal yang sifatnya dasar. Ini yang kemudian menjadi perhatian kita semuanya dan inilah yang menjadi kontrol kinerja pemerintahan mulai dari pemerintahan tingkat desa, kecamatan, kabupaten, kota, provinsi sampai dengan pemerintah pusat. Ini harus kita jalankan dan kita atasi secara bersama.

Kita menyadari betul bahwa sebagian kita tentunya akan terpukul sisi kehidupan ekonominya karena kemudian aktivitasnya harus dibatasi. Oleh karena itu kondisi ini akan menimbulkan kesulitan dari sebagian saudara-saudara kita. Pemerintah menyadari ini semuanya dan sudah menyiapkan bahwa perlu ada stimulus ekonomi dan perlu adanya jaring pengaman sosial yang harus betul-betul tepat sasaran karena ini menjadi bagian dari kunci sukses kita agar masyarakat bisa menjadi tenang, masyarakat tidak panik. Semuanya akan mendapatkan perhatian dari pemerintah terkait dengan jaring pengaman sosial ini semua golongan masyarakat termasuk saudara kita penyandang disabilitas. Ini menjadi perhatian yang serius yang dilaksanakan oleh pemerintah.

Sudah barang tentu banyak sekali peraturan yang sudah dibuat oleh kementerian lembaga terkiat inilah menjadi acuan di dalam kaitan melaksanakan kegiatan-kegiatan pengamanan jaring sosial dan kemudian mengamankan stimulus kepada masyarakat.


Saudara-saudara ini beberapa upaya yang telah dilaksanakan pemerintah dan bersama-sama kita laksanakan bersama masyarakat. Oleh karena itu sekali lagi kami mengingatkan bahwa COVID-19 hanya dapat dicegah dengan disiplin yang kuat dan semangat gotong-royong masyarakat yang tidak terputus. Mari kita bisa berperan, tetap tinggal di rumah, jangan bepergian, pastikan kita tidak tertular ataupun kalau kemungkinan kita sakit pastikan kita tidak menulari orang lain. Oleh karena itu tidak mudik, tidak ada pilihan yang lain, tidak mudik karena kita tidak bisa memberikan jaminan keamanan sepanjang perjalanan mudik. Sangat mungkin kita akan kontak dengan orang tanpa gejala. Saat di kendaraan umum misalnya, saat di stasiun, saat di rest area kalau misalnya menggunakan jalan tol atau di tempat umum lainnya di sepanjang perjalanan. Oleh karena itu kita akan berpotensi tertular, perjalan kita tidak aman dan mana kali kita tertular maka kita berpotensi menularkan kepada saudara kita di kampung halaman.

Oleh karena itu ni penting dan kemudian inilah bentuk dari disiplin kita yang diuji, dan ini pula komitmen kita secara bersama-sama kalau menginginkan COVID-19 ini bisa segera ditangani dengan baik.

Saudara-saudara tetap gunakan masker, kalau terpaksa keluar rumah gunakan masker, batasi waktunya jika keluar rumah. Hindari kerumunan orang, justru kita tidak perlu keluar rumah hanya sekedar untuk berkerumun dengan saudara-saudara yang lain dengan tetangga dan teman-teman, hindari. Kemudian kalau terpaksa harus bepergian untuk satu kepentingan yang sangat mendesak upayakan jangan menggunakan kendaraan umum yang penuh sesak. Pemerintah sudah mengatur moda transportasi umum dengan membatasi jumlah orang. Ini adalah bentuk kepedulian kita. Keberhasilan ini tergantung pada kita, apakah kita disiplin untuk mematuhi itu. Kemudian setelah sesampai di rumah segera lepas masker, cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Kemudian kalau memungkinkan segera ganti baju, ganti pakaian ganti masker. Ini menjadi penting sebelum kita berinteraksi dengan keluarga kita. Ini penting untuk melindungi kelompok rentan. Saudara-saudara kita yang berusia lanjut, saudara kita yang berpenyakit kronis. Karena kalau mereka terinfeksi COVID-19 maka akan berakibat fatal.

Oleh karena itu sadari betul bahwa sebagian besar adik-adik kita, atau saudara-saudara kita yang masih sehat yang masih mudah yang memiliki imunitas baik tidak berarti bahwa mereka tidak membawa virus. Bisa saja mereka terpapar virus meskipun mereka tidak mengalami keluhan apapun. nah ini mana kalah ini menular kepada saudara kita yang rentan ini akan berdampak fatal. Oleh karena itu mari bersama-sama kita menjalankan ini. Mari kita bekerja sama, mari sejak dari perangkat RT, RW, desa sampai kemudian pelaksanaan ditingkat yang lebih tinggi lagi kita jalankan dengan komitmen yang baik.

Saudara-saudara berikut akan saya sampaikan beberapa data yang kita dapatkan kinerja data selama 24 jam terakhir. Jumlah spesimen yang kita periksa sampai saat ini sebanyak 116.861 spesimen, ini berasal dari 86.061 orang pasien. Kemudian kasus positif terkonfirmasi bertambah 395 orang sehingga menjadi 11.587 orang. Kasus konfirmasi positif yang sembuh bertambah 78 orang sehingga menjadi 1.954 orang. Kasus yang meninggal bertambah 19 orang sehingga menjadi 864 orang. Pasien ODP akumulasi sampai saat ini alah 238.178 dari data ini kemungkinan besar bahwa yang sudah selesai kita observasi dan kemudian sudah selesai pemantauan sekitar hampir 200 ribu oleh karena itu tinggal sebagian saja yang memang proses pemantauannya belum selesai. PDD 24.020 orang, ini keseluruhan sedang dalam proses konfirmasi laboratorium dengan menggunakan PCR. 331 kabupaten kota telah terdampak di 34 provinsi.

Kalau kita lihat sebaran pasien sembuh yang paling banyak adalah di DKI Jakarta 632, kemudian Sulawesi Selatan 199, Jatim 178, Jabar 159 dan Bali 159. Dari total keseluruhannya adalah 1.954 orang.

Saudara-saudara inilah yang kemudian bisa kita sampaikan. Mari kita berpartisipasi secara aktif dalam penanganan COVID-19, mari kita putuskan penularan COVID-19. Hargai dan bantu mereka yang melakukan isolasi mandiri, jangan mendiskriminasikan COVID-19 yang sudah sembuh. Kemudian mari kita hargai, kita hormati tenaga kesehatan yang telah menjadi garda terdepan dalam layanan penderita COVID-19. Mereka semestinya kita tempatkan sebagaimana mestinya. Sebagai orang-orang yang banyak menolong kita, bukan kita diskriminasikan.

Oleh karena itu transmisi penularan ini harus betul-betul kita waspadai. Penyakit ini tidak lagi mengenal batas usia, tidak lagi mengenal golongan, tidak ada lagi mengenal pekerjaan. Ini semuanya berisiko tertular. Dan kemudian juga berisiko untuk menular kepada siapa pun. Maka mari kita harus menjadi satu bagian yang utuh. Pandemi adalah masalah dunia, bukan masalah satu dua buah negara, bukan masalah satu dua provinsi dalam negara, bukan masalah satu dua kabupaten di dalam negara, demikian seterusnya. Ini masalah bersama. Oleh karena itu ini mutlak untuk kita pahami sehingga tidak ada lagi yang mengatakan bahwa saya aman karena saya berada di tempat yang tidak ada kasus. Saya merasa tidak aman karena saya berada di tempat yang banyak kasus, semua memiliki kemungkinan yang sama. Oleh karena itu kehati-hatian harus dilaksanakan secara bersama-sama.

Kita yakin dengan bergotong royong melawan COVID-19 dan terintegrasi secara baik mulai dari pusat sampai ke desa, RT, RW sampai dengan keluarga maka kita bisa menghadapi ini dengan baik. Komitmen kita kalau menjalan kan ini dengan baik, insya Allah dapa bulan Juni, bulan Juli semua sudah lebih baik lagi dibanding dengan kondisi sekarang. Kita bisa mengendalikan secara maksimal sehingga kita bisa menuntaskan masalah ini dan kita bisa hidup lebih baik lagi dari kondisi sekarang dengan kondisi yang mengarah lebih normal.

Saudara-saudara yakinlah bahwa kita pasti bisa. Indonesia kita pasti bisa, sekian terima kasih.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads