Irjen Pol Fadil Imran resmi menjabat Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Pol Luki Hermawan. Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid meyakini Fadil bisa menyelesaikan masalah-masalah ketertiban dan keamanan di Jawa Timur.
"Saya menyampaikan selamat kepada Irjen Pol Fadil Imran, mudah-mudahan sukses dalam menjalankan tugas di Jawa Timur. Irjen Pol Fadil Imran ini memiliki segudang prestasi dan pengalaman selama berkarir di kepolisian mulai dari reserse dan seterusnya sehingga memang layak dan tepat untuk memimpin Jatim," kata Jazilul, Minggu (3/5/2020).
Jazilul memengenal Fadil sebagai sosok yang memiliki gaya Jawa Timur yang lugas, tegas, dan apa adanya. Hal itu, kata dia, menjadi modal kuat Fadil untuk mengatasi masalah ketertiban dan keamanan di Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya beliau mengerti budaya Jawa Timur, dan itu penting untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah-masalah ketertiban dan keamanan yang ada di Jawa Timur," imbuh Jazilul.
Jazilul pun optimis, dengan latar belakang pendidikan akademik yang cukup baik, lulusan Akpol 1991 itu mampu mencari solusi dari berbagai permasalahan ketertiban dan keamanan di Jawa Timur.
"Di tengah pandemi Corona dan dampaknya seperti ini, kita harapkan di bawah Pak Fadil tidak ada gejolak dan masalah serius di Jawa Timur," katanya.
Sebagai Kapolda, lanjut Jazilul, Fadil diharapkan bisa memetakan dampak pandemi virus Corona, baik dampak krisis pangan, sosial, hingga dampak politik yang mungkin timbul menyusul penyelenggaraan Pilkada serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim.
"Ini harus dipetakan betul oleh Kapolda yang baru. Ini tugas yang tidak ringan di tengah situasi seperti ini. Apalagi nanti akan ada Pilkada sehingga mucul kerawanan-kerawanan. Titik-titik kerawanan yang ada mulai dari persoalan Corona, Pilkada, dan semua proses yang ada di Jawa Timur harus diantisipasi sejak awal," ungkap Jazilul.
Politisi PKB itu berpesan agar Fadil bisa bekerjasama dan menjalin hubungan yang baik dengan para ulama dan tokoh masyarakat di wilayah dengan basis kultural Nahdliyin.
"Jatim merupakan basis 'hijau', basis NU, saya sarankan bisa berkomunikasi secara baik dengan para kiai, ulama, dan tokoh-tokoh masyarakat tanpa meninggalkan kelompok-kelompok yang lain. Dan saya yakin Pak Fadil punya cara untuk berkomunikasi. Saya kenal beliau di Komisi III sebagai mitra kerja," ujarnya.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, Fadil Imran adalah Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri. Pergantian posisi Kapolda Jatim tertuang dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/1377/KEP/2020.
(ega/ega)