Bupati Kutai Kartanegara Edi Darmansyah mengatakan ada penambahan 10 kasus positif Corona (COVID-19) di wilayahnya. Mayoritas dari 10 orang itu pelaku perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan dan Magetan, Jawa Timur.
Penambahan 10 kasus positif itu berdasarkan hasil uji swap laboratorium kesehatan Surabaya. Penambahan ini membuat jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID 19 menjadi 13 orang, yakni 11 orang dirawat dan 1 pasien dinyatakan sembuh.
"Penambahan ini menunjukkan bahwa meski telah melewati masa inkubasi virus selama 14 hari ternyata penularan masih bisa terjadi," kata Edi dalam konferensi pers online, Sabtu (2/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penambahan yang cukup signifikan terjadi di Kutai Kartanegara, penambahan kasus positif tersebut sebagian besar merupakan pelaku perjalanan baik dari Gowa maupun Magetan yang sebelumnya telah dilakukan rapid test dengan hasil IgM terkonfirmasi positif COVID-19 di Kutai dan IgG yang reaktif," ujarnya.
Dari 10 kasus yang terkonfirmasi positif 8 orang merupakan pelaku perjalanan dari Gowa dan satu orang transmisi lokal. Sementara 2 kasus lainnya adalah pelajar di Magetan Jawa Timur.
Para pasien telah melakukan rapit test selama 2 kali yakni pada 22/23 April dan 25 April dengan hasil reaktif. Saat ini, seluruh pasien sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet Tenggarong Seberang dengan kondisi demam, batuk dan sesak dari awal, dan beberapa di antaranya merupakan pasien tanpa gejala.
"Pengumuman hari ini saya mengingatkan kepada warga Kutai Kartanegara untuk berhati hati dan kasus ini membuktikan bahwa orang tanpa gejala (OTG) yang memiliki riwayat perjalanan dapat menularkan virus kepada orang lain," kata Edi.
Tonton video Pasien Corona di Lombok Kabur Lewat Jendela RS:
Karena itu, Edi mengingatkan kepada warganya untuk selalu jujur dengan riwayat perjalanan yang dilakukan sehingga dapat diantisipasi kemungkinan terpapar COVID-19 baik bagi petugas kesehatan, keluarga, maupun masyarakat.
"Mulai hari ini pemerintah Kutai Kartanegara melakukan screening terhadap petugas kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas, yang kita ketahui sangat memiliki risiko tertular dan juga menularkan," jelasnya.
Screening ini akan dilanjutkan pada populasi beresiko yang lain untuk melihat seberapa besar penyebaran kasus COVID 19 di Kutai Kartanegara. Edi juga mengimbau seluruh masyarakat agar sungguh-sungguh mencegah dan memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Jaga kesehatan dan tingkatkan daya tahan tubuh, gunakan masker jika keluar rumah. Jaga jarak fisik, hindari berada dalam kerumunan, tidak bepergian keluar daerah dan tidak mudik," tuturnya.
Rapid Test Terhadap Masyarakat dan Tenaga Medis
Jumlah kasus positif virus Corona di Kutai Kartanegara menjadi perhatian serius pihak Pemkab. Rapid test besar-besaran pun akan dilakukan terhadap masyarakat dan tenaga medis.
Kepala Dinas kesehatan Kutai Kartanegara Martina Yulianti mengatakan pihaknya telah memesan alat rapid test sebanyak 13 ribu. Untuk tahap awal akan datang 9.000 alat rapid test.
"Mulai hari ini kita sudah melakukan rapid tes kepada seluruh petugas kesehatan di lingkungan Pemkab Kutai Kartanegara yang jumlahnya mencapai 2.000 orang, hal ini dilakukan mengingat frekuensi kontak tim medis kita saat ini dengan para pasien ODP di fasilitas kesehatan," kata dr Martina, Sabtu (2/5/2020).
Hal ini dilakukan mengingat terjadi penularan dari pasien terhadap tenaga medis di daerah lain. Selain itu, ada sekitar 42 orang pelaku perjalanan dari Gowa di Kukar yang dinyatakan reaktif di rapid test. Mereka selanjutnya menjalani isolasi di wisma karantina di Tenggarong Seberang.
"Mereka ini kemarin sempat mendatangi fasilitas kesehatan, dari itu untuk mencegah terjadinya penularan di fasilitas kesehatan Pemkab melakukan rapid test massal, tidak hanya tenaga medis orang lanjut usia yang terdeteksi datang ke fasilitas kesehatan juga para kerabat para pasien yang terkonfirmasi positif hari ini," kata Martina.
Saat ini hasil pemeriksaan swab orang yang diisolasi tersebut sudah diumumkan Bupati Kutai Kartanegara. Dari 42 yang diisolasi, 14 sampel sudah keluar hasilnya yakni 10 dinyatakan positif, 2 kasus negatif dan 2 kasus belum selesai.
"Saat ini kita menunggu hasil pemeriksaan swab sisanya yang insya Allah akan segera menyusul, kalau dilihat hasil rapid test semuanya positif," jelas Martina.