Viral Pria Positif Corona Tolak Dijemput Petugas saat Tarawih, Ini Ceritanya

Viral Pria Positif Corona Tolak Dijemput Petugas saat Tarawih, Ini Ceritanya

Jabbar Ramdhani - detikNews
Kamis, 30 Apr 2020 15:55 WIB
Video viral pasien positif Corona di Mataram, NTB, menolak dijemput petugas. Pasien tersebut dijemput saat salat tarawih berjemaah di masjid (Screenshot video viral)
Video viral pasien positif Corona di Mataram, NTB, menolak dijemput petugas. Pasien tersebut dijemput saat salat tarawih berjemaah di masjid (Screenshot video viral)
Jakarta -

Video seorang pria berbaju gamis didatangi petugas Gugus Tugas COVID-19 viral di media sosial (medsos). Pria itu disebutkan menolak dijemput petugas.

Dalam video berdurasi 1 menit tersebut, ada sejumlah orang yang mengenakan alat pelindung diri (APD). Petugas secara persuasif mengajak dialog pria tersebut.

Pria tersebut disebut menolak dijemput petugas karena masih menunggu hasil tes swab. Selain itu, dia juga merasa dirinya tidak memiliki gejala terinfeksi Corona seperti demam, panas tinggi, hingga sesak nafas. Sehingga pria tersebut tetap salat tarawih berjemaah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa ini disebutkan terjadi di wilayah Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Informasi tersebut dibenarkan Kadinkes Kota Mataram dr Usman Hadi.

"Jadi Tuan S ini memang sudah dilakukan swab, seharusnya sesuai protap, dia harus tinggal di pusat isolasi terpadu di Wisma Nusantara. Tapi dia tidak mau tinggal di Wisma Nusantara. maunya di rumah sambil nunggu swab," kata dr Usman saat dihubungi, Kamis (30/4/2020).

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan petugas menjemput S pada Rabu (29/4) malam. Hal ini dilakukan setelah mendapatkan konfirmasi bahwa hasil swab S menunjukkan positif COVID-19.

Simak juga video Masyarakat Aceh Tetap Salat Tawareh di Masjid:

Setelah diberi penjelasan, S akhirnya mau ikut bersama petugas untuk menjalani perawatan di rumah sakit (RS).

"Mau dia, sudah menerima yang kami jelaskan. Sudah di RS, kalau positif wajib. Yang bersangkutan di RSUD Kota Mataram," ujarnya.

Usman menjelaskan, S semestinya berada di pusat isolasi terpadu di Wisma Nusantara. Namun S memilih menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Tapi tanpa diduga, S malah salat tarawih berjemaah di masjid.

"Ini yang berbahaya. Memang COVID-19 ada yang tidak bergejala, ada yang kelihatan sehat. Tapi kan dia mengidap. Harusnya dia isolasi mandiri di pusat isolasi terpadu di Wisma Nusantara yang sudah disewa Pemprov," ujarnya.

Dinkes Kota Mataram langsung menindaklanjuti dengan melakukan penelusuran kontak. Selain itu, keluarga S dan pihak yang sempat punya kontak dengan S akan diperiksa kesehatannya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads