Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar membagikan bantuan sembako bagi masyarakat yang terdampak pemberlakuan PSBB akibat pandemi Corona (COVID-19). Namun, karena kesalahan data, Kelurahan Mappala menarik kembali sembako yang dibagikan ke warga.
"Saya kasih pulang sembako karena katanya saya sudah dapat rastra (program beras untuk keluarga sejahtera). Kalau tidak kasih kembali itu sembako, dia (kelurahan) hapus rastra kami," kata salah seorang warga Kelurahan Mappala, Salviah, di Makassar, Kamis (30/4/2020).
Salviah mengatakan dirinya menerima sembako sejak tiga hari lalu. Namun pada Rabu (29/4) kemarin, pihak Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini, Makassar, meminta kembali sembako yang telah diterimanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada sebagian yang dikonsumsi warga, banyak yang sudah konsumsi baru dikembalikan. Alasannya, karena punya rastra tidak boleh dapat sembako. Sangat kecewa, sudah dimakan sembako baru dia minta kembali," ujar Salviah sedih.
Sementara itu, Lurah Mappala Makassar, Agusnawati, menjelaskan sembako yang dibagikan sebetulnya khusus untuk warga yang terdampak langsung pandemi COVID-19. Agusnawati mengatakan kriteria penerima sembako adalah warga yang bekerja di bidang informal, seperti ojek dan tukang batu.
![]() |
Simak video Heboh Bupati Boltim Marah dan Memaki Menteri terkait BLT dan Sembako:
"Tapi di sini bagi warga penerima rastra atau PKH itu tidak menerima bantuan itu. Betul-betul bantuan bagi warga yang belum pernah dapat bantuan apa pun dari pemerintah," terang Agusnawati.
"Sebenarnya warga tersebut sudah menerima bantuan rastra dan PKH. Dalam aturan itu, bagi warga yang sudah terima bantuan itu tidak bisa menerima bantuan bencana COVID-19," tambahnya.
Dia menyebut sembako dibagikan kepada RT masing-masing wilayahnya. Agusnawati menduga ada kesalahan informasi yang diterima oleh RT yang memasukkan penerima rastra juga sebagai penerima sembako.
"Jadi warga juga yang menerima bantuan itu tetap memasukkan datanya ke RT dan juga kadang ada warga yang sudah menerima bantuan tapi tidak menyampaikan ke RT dia sudah menerima (rastra). Mungkin ketidakpahaman warga dan komunikasinya tidak bagus," ujarnya.