Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru resmi memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Saat ini Pemkot akan membuat laporan resmi ke Gubernur Riau Syamsuar terkait perpanjangan tersebut.
"Dari hasil evaluasi tim Gugus Tugas COVID-19 Pekanbaru, maka kita akan memperpanjang PSBB tahap dua sejak diperlakukan selama 14 hari (periode) pertama terhitung dari 17 hingga 30 April," kata Kasubag Humas Pemkot Pekanbaru Irba Sulaiman kepada detikcom, Kamis (30/4/2020).
Irba menjelaskan, dari hasil evaluasi tim Gugus Tugas, masa PSBB diperpanjang karena fakta di lapangan masih banyak masyarakat yang tidak mentaati aturan dan anjuran yang telah ditetapkan pemerintah. Jadi jumlah pasien positif terkena virus Corona masih terus bertambah di Pekanbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perpanjangan masa PSBB periode kedua di Pekanbaru dilakukan selama 14 hari terhitung 1-14 Mei 2020. Gugus Tugas COVID-19 Pekanbaru memprediksi puncak virus Corona terjadi para bulan Mei.
"Diharap di bulan Juni sudah ada penurunan. Sehingga di Juli kita sudah masuk tahap untuk berangsur normal seperti semula," kata Irba.
Irba mengatakan prediksi tersebut bisa terlaksana sepanjang masyarakat, khususnya di Pekanbaru, bisa mengikuti aturan protokoler yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Jika masyarakat tidak mengikuti segala aturan yang ditetapkan pemerintah, diperkirakan penyebaran bisa berlangsung lebih lama.
"Hasil evaluasi kita selama ini, masih banyak masyarakat kita yang tidak mematuhi PSBB tersebut. Ini menjadi kendala tersendiri di lapangan dalam memutus mata rantai virus Corona. Peran serta masyarakat sangat diharapkan untuk bisa menahan diri di rumah saja, jika tidak ada kepentingan yang mendesak jangan ke luar rumah. Agar wabah COVID-19 ini bisa segera berakhir," kata Irba.
Persoalan lain yang dihadapi, kata Irba, untuk kabupaten tetangga belum ada yang menetapkan status PSBB. Kota Pekanbaru ini diapit dengan Kabupaten Kampar, Siak, dan Pelalawan.
"Iya susah juga memang kalau tetangga kita tidak status PSBB. Apalagi masyarakat kita yang tinggal di wilayah perbatasan. Ini juga menjadi kendala di lapangan," tutup Irba.
Simak juga video Nekat Mudik, 18 Kendaraan Terjaring Saat Penyekatan di Cikarang: