Massa Tolak Pasien Reaktif Corona di RSUD Mamasa, Khawatir Medis Tertular

Massa Tolak Pasien Reaktif Corona di RSUD Mamasa, Khawatir Medis Tertular

Abdy Febriady - detikNews
Rabu, 29 Apr 2020 12:07 WIB
Dialog massa penolak pasien reaktif Corona di RSUD Kondosapata bersama Bupati Mamasa (Abdy Febriady/detikcom)
Dialog massa penolak pasien reaktif Corona di RSUD Kondosapata bersama Bupati Mamasa. (Abdy Febriady/detikcom)
Mamasa -

Sejumlah orang berkumpul dan mendekati RSUD Kondosapata di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Mereka menolak kedatangan seorang warga Kecamatan Aralle yang hasil rapid test-nya reaktif Corona (COVID-19).

Kedatangan mereka dihalau petugas. Namun ketegangan dan adu mulut sempat terjadi karena massa enggan mendengar instruksi petugas untuk membubarkan diri.

Massa meminta pasien tersebut dibawa ke RS Regional Sulbar, di Mamuju. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (28/4/2020) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi sempat mengamankan dua warga yang diduga memperkeruh suasana. Ketegangan mereda setelah Bupati Mamasa H Ramlan Badawi berdialog dengan perwakilan massa.

Massa mempertanyakan kesiapan RSUD Kondosapata sebagai rumah sakit rujukan pasien COVID-19. Mereka khawatir keluarga mereka yang berprofesi sebagai bidan dan perawat tertular COVID-19.

ADVERTISEMENT
Foto: Bupati Mamasa, H Ramlan Badawi memberi penjelasan kepada massa (Abdy Febriady/detikcom)

Menanggapi hal tersebut, Bupati Mamasa mengimbau warganya tidak khawatir. Sebab, kondisi pasien yang akan dirawat di RSUD Kondosapata baik-baik saja.

Tolak Pasien Covid-19, Warga Geruduk RSUD Mamasa:

"Saya informasikan, kondisi pasien, keluarga yang serumah semua negatif, semua tenaga medis Puskesmas Aralle yang sempat bersentuhan juga negatif, kondisi pasien dalam keadaan fit, sehat walafiat, sehingga semuanya bisa dia jalani sesuai petunjuk teknis pihak kesehatan," kata H Ramlan Badawi didampingi anggota Satgas COVID-19 Mamasa lainnya.

Dia berharap warga tidak panik dan ketakutan secara berlebihan karena hasil rapid test belum bisa memastikan pasien positif COVID-19 atau sebaliknya.

"Karena sudah banyak pasien yang dianggap positif berdasarkan hasil rapid test, tetapi setelah keluar hasil laboratorium ternyata negatif, hanya saja, ini dalam rangka penanganan, karena pasien yang malam ini dianggap PDP berdasarkan hasil rapid test pertama, tapi sebenarnya dan diumumkan positif tidaknya setelah turun hasil swab dari laboratorium Makassar," terang Ramlan.

Untuk diketahui, warga yang menjalani perawatan di ruang isolasi RS Kondosapata Mamasa tersebut adalah seorang wanita yang tengah mengandung usia sembilan bulan.

Setelah mendengar penjelasan dari Bupati Mamasa, warga akhirnya membubarkan diri. Sedangkan dua warga yang sempat diamankan petugas juga dilepaskan.

Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads