Wali Kota Semarang Tinjau Dapur Umum di Hari Kedua PKM

Wali Kota Semarang Tinjau Dapur Umum di Hari Kedua PKM

Moch Prima Fauzi - detikNews
Selasa, 28 Apr 2020 17:06 WIB
Pemkot Semarang
Foto: Dok. Pemkot Semarang
Jakarta -

Menjelang sore hari beberapa ibu rumah tangga tampak sibuk mengiris tempe hingga memasak nasi di tenda dapur umum berukuran 4 x 6 meter. Begitu pula dengan suami-suaminya, turut membantu membungkus makanan yang telah selesai dimasak, serta menyiapkan sejumlah paket sembako, untuk kemudian dibagikan.

Suasana tersebut terlihat di RT 8, RW 4, Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Dengan tetap menaati protokol kesehatan, masyarakat bergotong royong saling mencukupi kebutuhan sehari-hari, di tengah tekanan penyebaran COVID-19 di Kota Semarang.

Semangat gotong royong masyarakat itu menarik perhatian Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Wali kota yang akrab disapa Hendi itu kemudian berkunjung ke lokasi tersebut. Di sana, Hendi mengapresiasi kreativitas masyarakat dalam mengelola lumbung kelurahan dengan mendirikan dapur umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini titik dapur umum ketiga yang saya saksikan langsung, pertama di Lempongsari, kemudian di Jomblang, hari ini di Bringin," kata Hendi dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4/2020).

"Niatannya sangat luar biasa, membuat dapur umum untuk meringankan tetangga, yang kemudian konsep-konsep seperti ini sangat diperlukan di tengah pandemi COVID-19," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Hendi datang tanpa tangan kosong. Sekitar 50 paket sembako dibawanya untuk menambah stok lumbung kelurahan di lokasi tersebut. Ia pun tak lupa berpesan agar masyarakat dapat tertib menaati Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang sedang diberlakukan di Kota Semarang.

"Harapan saya panjenengan bisa mengikuti Peraturan Wali Kota Semarang tentang Pembatasan Kegiatan masyarakat. Semoga cukup 28 hari, dan setelah itu Kota Semarang bisa normal, dan bisa kita buka kembali," tekannya.

Sementara itu, korlap Dapur Umum RT 8 RW 4 Bringin, Choirul Awaludin menuturkan, bantuan yang diberikan pemerintah maupun swadaya tidak dibagikan secara langsung kepada masyarakat, namun diolah terlebih dahulu di dapur umum agar dapat dibagikan secara merata.

"Selain itu juga karena ini bulan puasa, kalau masing-masing harus masak dulu juga kerepotan. Dengan begini semua tinggal menerima santapan untuk buka dan sahur setiap harinya," tutur Awal.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads