.webp)
Di tengah pandemi COVID-19, hampir semua restoran cepat saji tradisional maupun franchise menutup gerainya. Hal ini berdampak ke para peternak ayam di berbagai daerah. Akibat pasokan ayam tak terserap pasar, harga jual pun anjlok.
Memasuki awal Ramadhan, Gus Miftah dan istrinya, Dwi Astutiningsih, kemarin memborong seratusan ekor ayam milik peternak sekitar. Ayam yang dijual Rp 30 ribu ekor itu setelah dipotong dan dibersihkan dibagikan ke warga sekitar Pondok Pesantren Ora Aji di Dusun Tundan, Selman, Yogyakarta.
"Ada banyak peternak ayam yang mengeluh dan sambat karena sepi. Istri saya (Bunda Dwi Astutiningsih) berinisiatif membeli ayam tersebut sebisanya," kata Kiai bernama lengkap Miftah Maulana Habiburahman itu kepada detikcom melalui aplikasi WhatsApp, Sabtu (25/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah berbagi dalam bentuk baru, ayam mentah, sehingga warga bisa memasaknya sesuai selera. Bisa untuk berbuka puasa dan menu sahur," ujarnya.
Tak cuma itu sebetulnya. Di tengah pandemi, lauk berprotein insyaallah dapat menjaga ketahanan dan imunitas warga. Di sisi lain, peternak ayam akan senang karena tak telanjur merugi bisnisnya.
"Sekarang ini kan banyak peternak dan pedagang ayam yang mengeluh karena sepi order. Maklum, banyak restoran ayam goreng pada tutup," ujar Gus Miftah, seraya berharap anggota masyarakat lain yang mampu dapat melakukan langkah serupa.
(jat/erd)
