Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor rutin membagikan sembako kepada warganya menjelang Ramadhan. Kali ini, pembagian sembako disorot gegara antrean warga mengular di tengah wabah virus Corona (COVID-19).
Pembagian sembako awalnya dilakukan di rumah pribadi Gubernur Kaltim di Adipura, Kecamatan Sungai Kunjang, pada Kamis, 23 April 2020, mulai pukul 14.00 Wita. Namun massa sudah berkumpul sejak pukul 12.30 Wita.
Terus bertambahnya massa yang datang membuat antrean yang sebelumnya berjalan sesuai aturan menjadi kacau. Bahkan pagar rumah Gubernur yang dijaga Satpol PP nyaris roboh akibat banyaknya warga yang saling dorong. Selain itu, antrean ini membuat lalu lintas di sekitar rumah kediaman Gubernur Isran menjadi terganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gubernur Isran Noor dan keluarga menyampaikan permohonan maaf jika pembagian bantuan sembako dinilai kurang tepat, yakni pada saat COVID-19 mewabah," kata Kepala Biro Humas Setda Kaltim M Syafranuddin menyampaikan permohonan maaf Gubernur Isan dalam keterangan tertulis akun resmi Instagram Pemprov Kaltim seperti dilihat detikcom, Jumat (24/4/2020).
Syafranuddin mengatakan pembagian sembako menjelang bulan puasa merupakan kegiatan rutin keluarga besar Isran Noor. Hal itu sebagai bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat yang membutuhkan dan kurang mampu.
"Karena masa pandemi COVID-19, sempat ada rencana tidak menggelar pembagian sembako. Namun, dalam beberapa hari terakhir, kediaman pribadi Gubernur Kaltim selalu kedatangan warga yang meminta bantuan sembako. Dikarenakan tidak ada sembako di rumah akibat terhentinya kegiatan dalam artian tidak ada sumber pendapatan," ujar Syafranuddin.
"Jumlah warga yang datang semakin banyak menjelang Ramadhan, sehingga terjadi penumpukan di luar pagar/halaman rumah Isran Noor," kata dia.
Menurut Syafranuddin, kondisi ini membuat keluarga Isran Noor berpikir ulang untuk meniadakan pembagian sembako. Akhirnya, pembagian sembako dilakukan dengan cara sesuai ketentuan yang ada, yakni bagi warga kurang mampu, dengan menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun, dicek suhu badan, dan tidak ada jabat tangan.
Melihat banyaknya warga yang datang, katanya, keluarga Isran Noor dibantu sejumlah warga sekitar dan petugas mau tidak mau tetap melayani dengan menyediakan bantuan di antaranya beras.
Namun dia mengatakan pembagian sembako itu sebagai bentuk kecintaan kepada masyarakat yang serba-kesulitan di tengah pandemi COVID-19.
"Tujuannya tiada lain ingin membantu dan memberikan kegembiraan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan sembako, terutama menyambut Ramadhan yang dimulai Jumat besok (hari ini)," tuturnya.
Syafranuddin menambahkan, kejadian itu di luar dugaan. "Karenanya, Gubernur Isran Noor dan keluarga berdoa warga masyarakat yang ikut dalam pembagian sembako, selalu dalam lindungan Allah SWT dan diberi kesehatan serta dijauhkan dari segala marabahaya," ungkapnya.
Antrean sembako di depan rumah pribadi Gubernur Isran sempat menjadi sorotan Kadinkes Klatim Andi M Ishak.
"Antusiasme masyarakat tidak dapat diantisipasi. Warga membeludak dan tidak tertangani dengan baik," kata Andi saat dimintai konfirmasi melalui aplikasi Zoom, Kamis (23/4/2020) petang.
Membeludaknya warga disesalkan karena, menurutnya, berbagai pihak seharusnya bisa menjaga dan patuh pada imbauan physical distancing di tengah pandemi Corona. Physical distancing ini penting untuk menekan laju penyebaran virus.
"Menyesalkan ini bisa terjadi, prihatin. Mestinya bisa menjaga bersama dan kejadian semacam ini tidak terjadi. Untuk itu, kejadian ini jadi bahan masukan dan bahan evaluasi kami, jadi bahan pembelajaran," kata Andi.
Antrean membeludak ini kemudian terpaksa dibubarkan aparat Polresta Samarinda. Polisi meminta warga kembali ke rumah masing-masing dan mengimbau agar tak berkerumun sebagai antisipasi penyebaran virus Corona.
"Kami bubarkan sesuai maklumat Kapolri. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona," kata Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman kepada wartawan di depan rumah pribadi Gubernur Kaltim, Kamis (23/4).