Kemenag Aceh Alihkan Daging Meugang Jatah PNS ke Anak Yatim dan Kaum Duafa

Kemenag Aceh Alihkan Daging Meugang Jatah PNS ke Anak Yatim dan Kaum Duafa

Agus Setyadi - detikNews
Rabu, 22 Apr 2020 15:36 WIB
Tradisi meugang jelang Idul Adha di Aceh
Foto: Ilustrasi tradisi neugang (Agus Setyadi/detikTravel)
Banda Aceh -

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh mengalihkan daging meugang jatah Aparatur Sipil Negara (ASN) ke anak yatim piatu, serta kaum duafa. Pengalihan ini dilakukan untuk membantu warga tidak mampu di tengah pandemi Corona (COVID-19).

Meugang adalah tradisi masyarakat Aceh membeli daging sapi atau kerbau, untuk kemudian dimasak dan disantap bersama keluarga. Tradisi meugang ini sudah dilakukan sejak masa Sultan Iskandar Muda memimpin Tanah Rencong.

"Di tengah pandemi seperti saat ini, kita ingin masyarakat terbantu dengan bantuan seadanya dari kita. Kita ingin saudara-saudara kita ikut merasakan kebahagiaan dalam menyambut bulan suci ini," kata Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Saifuddin kepada wartawan, Rabu (22/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam setahun, ada tiga kali meugang yaitu dua atau tiga hari sebelum Ramadan, sehari sebelum lebaran Idul Fitri dan dua hari sebelum lebaran Idul Adha. Pada hari ini, hampir semua masyarakat ikut membeli daging meski harganya melonjak.

Untuk meringankan beban kaum duafa dan yatim piatu, Kemenag Aceh menyalurkan bantuan berupa daging dan sembako. Paket sebanyak 166 itu diantar ke rumah-rumah kaum duafa dan yatim-piatu. Bagi anak yatim juga mendapat bantuan pendidikan yaitu uang tunai.

ADVERTISEMENT

"Daging meugang dan sembako tersebut merupakan bantuan dari para ASN dan para dermawan. Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin," jelas Saifuddin.

Sementara itu, satu penerima bantuan Sriyana (38) tampak terharu ketika menerima bantuan dari tim Kemenag Aceh. Janda yang mengasuh dua keponakannya yang yatim piatu tersebut mengaku bantuan tersebut dapat meringankan beban mereka saat meugang dan Ramadan.

Dua keponakannya, Fadiya Annisa masih berusia 4,5 tahun dan Farah Widya berusia 13 tahun, siswi kelas 2 SMP 3 Neusu. Mereka tinggal di Gampong Ateuk Jawo, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

"Kadang banyak masyarakat yang bantu kami. Kalau ada yang sedekah itu yang kami makan," jelas perempuan yang bekerja serabutan ini.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads