Merawat Tradisi 'Ngadulag', Warga Ciamis Ini Jualan Kulit Beduk

Merawat Tradisi 'Ngadulag', Warga Ciamis Ini Jualan Kulit Beduk

Dadang Hermansyah - detikNews
Jumat, 10 Mei 2019 14:58 WIB
Kulit beduk yang dijual warga Ciamis ini terbuat dari kulit sapi. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis - Setiap Ramadhan, pedagang musiman selalu bermunculan untuk mejajakan dagangannya. Termasuk penjual kulit beduk yang biasa mangkal di kawasan eks Terminal Maleber, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Mereka berjualan kulit sapi untuk gendang besar itu sejak puluhan tahun lalu yang turun temurun.

Salah satunya adalah Haer (45), warga Kelurahan Maleber, Ciamis. Dia mengaku berjualan kulit beduk tersebut karena amanah dari orang tuannya agar mempertahankan bisnis kulit beduk. Di luar bulan Ramadhan, Haer berjualan kupat tahu dan lengko di yang sama, Jalan RE Martadinata, Ciamis.

"Sudah lama jualan sekitar 11 tahun, memang sudah turun temurun jualan kulit bedug setiap bulan puasa. Semua orang sudah tau kalau nyari kulit bedug biasanya kesini," ujar Haer saat ditemui di lapaknya Jumat (10/5/2019) siang.
Merawat Tradisi 'Ngadulag', Warga Ciamis Ini Jualan Kulit BedukJongko penjual kulit beduk di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Haer tetap bertahan menjual kulit beduk bukan hanya ingin mengantongi keuntungan. Namun, tujuannya ingin supaya setiap masjid di Ciamis memiliki beduk. Sehingga, sambung dia, suasana bulan Ramadhan tetap terasa dengan merawat tradisi 'ngadulag' atau menabuh beduk yang biasa berlangsung usai tarawih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembeli itu memang sudah langganan, kalau beduk sudah rusak pasti mencari ke sini. Jadi tradisi 'ngadulag' itu tetap bertahan di bulan puasa," tuturnya.

Kulit beduk yang dijual Haer bisa tahan hingga empat tahun. Ukuran diameternya sekitar 80 sentimeter. Haer biasa menjual Rp 350 ribu untuk satu lembar kulit beduk.

"Alhamdulillah setiap tahun laku rata-rata 40 sampai 50 lembar, itu jualan dari awal puasa sampai mau Lebaran. Langganan bukan hanya dari Ciamis, tapi dari Pangandaran, Banjar, Majalengka bahkan Bandung," katanya.
Merawat Tradisi 'Ngadulag', Warga Ciamis Ini Jualan Kulit BedukBisnis kulit beduk ini turun temurun dilakoni warga Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Menurut Haer, penjual kulit beduk di Ciamis masih satu kerabat. Bahkan kulit tersebut merupakan hasil produksi keluarga. Bahan baku kulit sapi didapat saat Idul Adha, lalu diolah dan dikeringkan menjadi kulit beduk.

"Kakak saya kan biasa kirim kulit ke Garut, jadi sebagian disimpan untuk dijadikan kulit beduk dan dijual pada bulan puasa," ujar Haer.

Senada diungkapkan pedagang lainnya, Beni. Dia mengaku sudah berjualan kulit beduk sejak 1980. Ia dan Haer, yang masih satu kerabat, sama-sama berjualan kulit beduk.

"Saya jualan kulit bedug ini bukan untuk ekonomi saja, tapi melanjutkan usaha orang tua, pesan saya, tetap bunyikan bedug di masjid-masjid, saat takbiran jangan lupa 'ngadulag'," tutur Beni.


Simak Juga 'Meugang, Tradisi Warga Aceh Berburu Daging di Ramadhan':

[Gambas:Video 20detik]

(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads