Pendakwah sekaligus ulama Syekh Ali Jaber meminta umat Islam untuk beribadah di rumah selama pandemi Corona. Pada bulan Ramadhan nanti, dia mengajak untuk menjadikan rumah sebagai surga.
"Kali ini kita beribadah di rumah dan kita produktif bagaimana bisa menjadikan rumah adalah jannati, surgaku rumahku. Di sinilah kita jadikan di bulan Ramadhan ini rumahku surgaku dengan kita beraktivitas ibadah," kata Ali melalui tayangan YouTube BNPB, Selasa (21/4/2020).
Ali Jaber menyebut virus Corona bisa diselesaikan. Menurutnya, umat Islam bisa menentukan dan mengubah takdirnya dengan berikhtiar melawan virus tersebut sesuai dengan perkataan Umar bin Khatab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Umar Bin Khatab berkata, 'kita lari dari takdir Allah dengan takdir Allah'. Berarti usaha itu, ikhtiar mencegah itu takdir. Allah menakdirkan kita menghadapi COVID-19, Allah pula menakdirkan kita punya ikhtiar, punya pilihan untuk mencegah," ujar Ali.
"Tidak boleh kita menyerahkan diri terhadap takdir dan membuang diri ke tempat yang bahaya beralasan itu takdir. Makanya, salah satu bukti keimanan kita terhadap takdir kita mampu mengubah takdir itu. Kita mampu mengubah nasib itu," sambungnya.
Belajar dari wabah Corona ini, Ali menyebut banyak nikmat aktivitas dan ibadah yang tidak disyukuri. Selama ini semua orang bebas melakukan apa saja, namun seketika nikmat itu diambil oleh Allah karena adanya COVID-19.
"Saya berpikir dan merenungkan pikiran ternyata kita selama ini banyak nikmat yang mohon maaf dan sayang sekali kita tidak sadarkan dan kita tidak syukuri. Ternyata salat Jumat dan jemaah selama ini kita laksanakan sebelum COVID-19 ini itu nikmatnya luar biasa. Silaturahim itu nikmat. Keluar rumah pagi hari dan mencari nafkah rizki itu nikmat," jelas Ali.
Ali tidak ingin ada perdebatan terkait ibadah selama pandemi Corona, terutama salat Jumat. Dia bahkan menyebutkan bahwa jika Imam Syafii masih hidup pasti umat Islam akan diwajibkan tinggal di rumah.
"Coba tolong orang yang ingin betul-betul mengikuti pandangan Imam Syafii dan saya yakin kalau Imam Syafii masih hidup dan masih ada di tengah kita akan mewajibkan kita diam di rumah karena itu pandangan Islam," kata Ali.
"Fikih Imam Syafii kalau ada orang kejar kita ada utang boleh kita tinggalkan (salat) Jumat, masa karena wabah ini masih ada yang meributkan tidak boleh kita tinggalkan (salat) Jumat," tambahnya.
(gbr/gbr)