Pimpinan MPR Ingatkan Gangguan Keamanan Saat Wabah COVID-19

Pimpinan MPR Ingatkan Gangguan Keamanan Saat Wabah COVID-19

Reyhan Diandri Ghivarianto - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 22:48 WIB
Ahmad Basarah
Foto: MPR
Jakarta - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengimbau seluruh komponen bangsa agar menjaga dan mewaspadai aksi-aksi yang mengganggu keamanan nasional ketika Indonesia sedang berupaya mengatasi pandemi COVID-19. Basarah memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Polri yang dengan sigap mengungkap rencana penjarahan dan pembakaran di pulau Jawa oleh kelompok Anarko baru-baru ini, serta upaya terorisme yang dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

"Saya memberi apresiasi tinggi kepada jajaran Polri yang sejak dini mengungkap aksi yang bakal mengganggu stabilitas sosial ini, baik di Ibu kota Jakarta maupun di Poso beberapa hari lalu," jelas Basarah, dalam keterangannya, Senin(20/4/2020).

Basarah mengungkapkan bahwa pernyataannya tersebut merujuk pada kesigapan jajaran Polri meredam dua kasus yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional. Kasus pertama yaitu saat Polda Metro Jaya berhasil mengungkap fenomena terbaru ketika sejumlah minimarket di Ibu Kota DKI Jakarta menjadi sasaran kejahatan selama kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.

Kemudian pada kasus kedua adalah ditemukannya bom di badan dua terduga teroris yang tewas dalam kontak bersenjata di Poso, Sulawesi Tengah, pada hari Rabu (15/4) lalu. Baku tembak itu menewaskan Ali alias Darwin Gobel dan Muis Fahron alias Abdullah, anggota kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. Mereka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sulteng.

Menurut Basarah, ia terus mencermati situasi dan kondisi tanah air selama pandemi COVID-19 berlangsung, termasuk ketika jajaran Polri berhasil mengungkap rencana penjarahan dan pembakaran di pulau Jawa oleh kelompok Anarko Vandalis dan menghentikan langkah para teroris di Poso. Basarah menilai Polri telah bergerak cepat ketika melihat fenomena kejahatan baru di Jakarta dan tindakan makar terorisme itu.

"Dalam situasi seperti sekarang ini, di tengah terjadinya penurunan daya beli, peningkatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan terganggunya roda ekonomi masyarakat, bukan tidak mungkin semua itu dapat memicu dan memacu meningkatnya aksi-aksi kriminalitas, konflik dan kerusuhan sosial baik yang sifatnya spontan maupun yang dimobilisasi," jelas Basarah.

Basarah mengingatkan, bahwa prioritas paling penting yang harus dilakukan saat ini adalah upaya mencegah orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan.

"Saat terjadi krisis 1998, kita mengetahui bahkan mengalami ada penumpang gelap yang memprovokasi keresahan menjadi kerusuhan hanya demi tujuan jangka pendek. Meskipun situasinya tidak sama, potensi seperti itu tetap ada," ujar Basarah.

Basarah pun mengajak semua elemen bangsa untuk tidak menunggu keresahan yang sekarang melanda negeri ini akibat wabah COVID-19 menjadi meluap.

"Kita mengapresiasi dan mendukung semua upaya yang telah dan akan dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban umum, antara lain dengan mengajukan skema jaring pengaman ekonomi. Namun, hal yang tidak boleh dilupakan adalah aspek kecepatan dan keadilan dimana bantuan ekonomi harus cepat dan tepat sasaran sehingga tidak menimbulkan masalah baru," pungkas Basarah. (prf/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads