Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menyiapkan tempat isolasi atau rumah sakit karantina bagi pasien dalam pengawasan (PDP) Corona (COVID-19). Hal itu disebabkan jumlah PDP di Kota Samarinda terus meningkat.
Pemkot Samarinda mengubah Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Pemprov Kaltim menjadi rumah sakit karantina untuk sementara waktu. Gedung tersebut diperkirakan dapat digunakan pada Rabu (22/4).
"Gedung ini sudah bisa kita gunakan antara Selasa atau Rabu karena kita sudah siapkan ini selama satu Minggu. Ditempat ini nantinya bisa menampung 80 pasien terkonfirmasi," kata Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, Senin (20/4/2020) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat isolasi ini akan menampung PDP yang terkonfirmasi dari rapid test yang diselenggarakan Pemkot Samarinda. Syaharie memastikan masyarakat yang dapat menjalani rapid test ialah warga yang melakukan perjalanan ke luar kota atau memiliki catatan medis pernah kontak dengan pasien positif Corona.
"Yang saya mau jelaskan dulu gedung ini sudah siap menjadi rumah sakit karantina, namun rapid test yang akan dilakukan bukan untuk semua orang, mereka yang diundang adalah orang yang memiliki catatan medis, terutama yang baru dari perjalanan luar kota atau pulau. Atau Ada ODP tertentu yang sesuai dengan pertimbangan tim medis," jelas Jaang.
Kepala Dinas Kesehatan kota Samarinda, Ismed, mengatakan PDP dengan gejala ringan akan dirawat di rumah sakit karantina, sementara warga yang memiliki gejala berat akan dievakuasi ke rumah sakit rujukan Samarinda, yakni RSUD Abdul Wahab (AW) Sjahranie.
"Tim medis telah dibekali protokol penanganan COVID-19 dan terus berkoordinasi langsung dengan tim ahli dan dokter penanggung jawab di Rumah Sakit AW Sjahranie," tutur Ismed.
(isa/isa)