Bentrokan antara warga Kehiran dan Toware, Distrik Sentani, Jayapura, Papua, kembali pecah. Akibat bentrokan yang terjadi hari ini, satu orang meninggal dunia.
"Hari ini, Senin (20/4/2020), bentrok warga Kehiran dan Toware kembali terjadi, menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 15 rumah dibakar," ujar Kapolres Jayapura AKBP Viktor Doan Macbon saat dihubungi detikcom, Senin (20/4/2020).
Warga bentrok menggunakan parang dan panah. Kedua kelompok saling menyerang sehingga menimbulkan jatuhnya korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentrokan dapat diatasi setelah aparat keamanan dari Brimob Polda Papua dan Anggota TNI sebanyak 2 SSK (satuan setingkat kompi) diterjunkan.
Menurut Viktor, bentokan warga yang terjadi hari ini merupakan lanjutan dari masalah sebelumnya.
"Masalah ini masalah tapal batas tanah, namun kemarin terjadi pemukulan terhadap ondoafi (kepala suku) Toware sehingga warga yang lain tidak terima lalu melakukan penyerangan ke warga Kehiran," katanya.
Vicktor mengatakan masalah tapal batas tanah ini sudah lama terjadi dan berbagai pihak sudah pernah membicarakan perdamaian. Namun belakangan terjadi pemukulan terhadap ondoafi itu yang menjadi penyulut bentrokan.
Viktor memastikan saat ini kondisi sudah kondusif. Namun aparat masih terus berjaga-jaga di lokasi.
"Kondisi sekarang sudah aman, namun kita masih menempatkan anggota di sana untuk berjaga-jaga kemungkinan terjadi serangan," sebut Viktor.
Viktor menyebut jumlah korban masih kemungkinan bertambah. Termasuk rumah-rumah yang rusak akibat peristiwa ini.
"Jumlah ini kemungkinan bertambah karena anggota kami masih berusaha melakukan pendataan, sementara korban meninggal sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diautopsi," katanya.
Viktor juga mengatakan upaya perdamaian telah dilakukan dengan mempertemukan para ondoafi sekitar Sentani bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura.
"Kami bersama Pak Bupati telah berupaya untuk melakukan perdamaian dengan mengundang semua ondoafi di Sentani," tutur Viktor.