Imbauan physical distancing dan penurunan minat beli masyarakat membuat sejumlah bidang usaha mengalami penurunan pendapatan. Ratno Sanjoko yang memilki sejumlah usaha di bidang jasa merasakan dampak tersebut, tapi di sisi lain usaha apoteknya justru semakin ramai pembeli.
Ia menjabakan gerai Apote E-Medika miliknya mengalami kenaikan penjualan hingga 60 persen. Hal itu, kata dia, terjadi karena kebutuhan alat kesehatan dan kebersihan dan masyarakat membelinya di apotek.
"Memang selama pandemi ini beberapa usaha saya harus saya tutup sementara, tapi hal tersebut tidak mematahkan semangat saya. Karena saya yakin di balik ini pasti ada yang bisa kita petik. Para karyawan saya perbantukan di apotek," ujar Ratno dalam keterangan resmi Grab, Senin (20/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, jumlah pembeli yang membeli secara online lewat GrabExpress mengalami peningkatan. Keberadaan fitur nalangin pad GrabExpress membantu penjual dan konsumen dalam pembelian barang. Fitur tersebut memungkinkan pengguna untuk meminta mitra GrabExpress membayarkan dulu pesanan dengan jumlah maksimal Rp 200 ribu. Setelah pesanan diantar, pelanggan mengganti uang mitra secara tunai atau melalui OVO.
Ratno memaparkan, barang-barang yang meningkat signifikan penjualannya melalui pemesanan GrabExpress, yaitu suplemen, masker, vitamin dan hand sanitizer. Hampir setiap jam, Apotek E-Medika milik Ratno menerima pesanan dari GrabExpress.
"Biasanya pesanan melalui GrabExpress cuma tiga kali sehari, tetapi sekarang jadi bisa hampir setiap jam. Banyak pelanggan yang tidak mau keluar rumah untuk membeli barang-barang, obat atau vitamin sehingga banyak yang menggunakan GrabExpress untuk membeli dan mengirim," ujar Ratno.
Seiring bertambahnya pembelian di apotek, Ratno mempekerjakan tenaga kerja lepas di apoteknya untuk membantu pegawai yang mulai kewalahan melayani pesanan masuk. Ia bersyukur masih bisa mempekerjakan karyawannya selama pandemi ini, mengingat banyak usaha yang pendapatannya merosot.
"Saya punya pendirian bahwa sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi orang banyak dimana salah satunya saya wujudkan dengan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang sekitar saya," jelas Ratno
Selain GrabExpress Nalangin, Ratno mengaku juga terbantu dengan fitur GrabExpress lainnya, seperti GrabExpress Car yang akan mengalokasikan armada GrabCar untuk mengirimkan barang berbobot hingga 150 kg dengan dilindungi oleh asuransi. Selain itu, fitur kirim ke beberapa tujuan dan pemesanan sekaligus ke lima alamat dari satu pesanan dan memesan hingga 10 mitra pengemudi dalam waktu yang bersamaan juga membantu mengirimkan pesanan kepada banyak pelanggan.
Penjual dan konsumen juga dimudahkan untuk memantau pengiriman dengan fitur bukti pengiriman dan pelacakan langsung. Selain itu, penjual seperti Ratno juga mendapat bukti pengiriman barang melalui foto yang akan diambil oleh kurir pada saat pengambilan dan pengiriman barang.
"Teknologi GrabExpress membantu social sellers seperti saya untuk dapat menjalankan usaha dengan optimal. Saat masyarakat Surabaya mengandalkan saya untuk mendapatkan kebutuhan kesehatan, teknologi memampukan saya melayani mereka dengan lebih cepat, aman dan baik," ujarnya.
Secara terpisah, Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, mengapresiasi kegigihan para pelaku UMKM yang masih beroperasi di tengah pandemi ini, bukan hanya untuk menjalankan bisnis tapi juga membantu masyarakat lain. Kehadiran GrabExpress membantu para UMKM menjalankan usaha di tengah pandemi COVID-19. Berdasarkan data resmi Grab, terjadi peningkatan pesanan GrabExpress dari para social sellers hingga 40 persen.
"Grab juga berterima kasih kepada seluruh mitra pengantaran GrabExpress yang masih berjuang di garda terdepan untuk membantu para pegiat UMKM di Surabaya dapat terus menjalankan bisnis mereka. Mari kita bekerja sama untuk melawan pandemi COVID-19 ini serta selalu jaga kesehatan dan keamanan bersama," ujar Neneng.
(mul/ega)