Tanda Tanya Sebab Kematian Pria Saat Salat Jumat Dievakuasi Protap Corona

Round-Up

Tanda Tanya Sebab Kematian Pria Saat Salat Jumat Dievakuasi Protap Corona

Tim detikcom - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 09:13 WIB
Pria di Bogor Meninggal Saat Salat Jumat.
Masjid tempat warga Kabupaten Bogor meninggal saat Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Penyebab meninggalnya warga Kabupaten Bogor saat salat Jumat di masjid kawasan Kemang masih menjadi misteri. Namun, penanganan jenazah warga yang diketahui bernama Odang itu tetap sesuai protap pencegahan virus Corona (COVID-19).

Pemerintah pusat mengaku belum mengetahui informasi resmi mengenai peristiwa yang terjadi pada Jumat (17/4/2020) itu. Tapi, menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, belum ada pasien terkait virus Corona yang meninggal seperti terkena serangan jantung.

"Saya belum dapat info resminya. Pertanyaan saya, apakah saat ini yang boleh meninggal hanya COVID saja? Pengalaman dokter yang merawat COVID di RS dan sampai meninggal, tidak pernah ada kasus COVID-19 yang meninggal mendadak seperti serangan jantung," kata Yurianto, Minggu (19/4). Dia menjawab saat dimintai tanggapan mengenai meninggalnya salah seorang warga di Kemang Bogor saat sedang salat Jumat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jubir Penanganan COVID-19 Achmad YuriantoJubir Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. (Foto: dok. BNPB)

Peristiwa meninggalnya Odang juga sampai ke telinga Bupati Bogor Ade Yasin. Namun, dia juga tidak mengungkapkan penyebab kematian Odang.

"Nah itu dia kan pemerintah sudah juga melalui MUI sudah mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan salat di masjid," kata Ade kepada wartawan, Minggu (19/4).

ADVERTISEMENT

Ade mengingatkan warga kabupaten Bogor untuk sama-sama mencegah penyebaran virus Corona. Menurutnya, peristiwa tersebut tidak terlepas dari perilaku warganya yang belum patuh terhadap anjuran pemerintah.

"Karena kita ingin sama-sama memutus mata rantai pergerakan virus COVID-19 ini, karena ada yang ngotot akhirnya terjadi seperti itu," ucapnya.

Bupati Bogor Ade Yasin.Bupati Bogor Ade Yasin. Foto: Bupati Bogor Ade Yasin. (Sachril-detikcom)

Pada saat kejadian, para jemaah yang salah Jumat di masjid tempat lokasi kejadian tidak ada yang berani mengevakuasi jenazah Odang. Bupati Ade pun menyayangkan sikap tersebut.

"Yang saya prihatin adalah ketika mereka nekat salat di masjid, tapi ketika ada yang jatuh meninggal lari tunggang langgang, jadi ketakutan. Nah ini yang seharusnya jadi catatan, ya," sesal bupati usungan PPP itu.

Peta Sebaran Kasus Positif Corona di Indonesia Per 19 April:

Mantan anggota DPRD Kabupaten Bogor itu menekankan pentingnya ikhtiar di samping juga berdoa. Oleh karena itu, dia ingin ada tindakan preventif dengan tidak dulu beribadah di masjid.

"Semua manusia pasti takut mati, ya. Tetapi kita juga harus menghindari sebisa mungkin mengikhtiarkan bagaimana kita tetap menjaga kesehatan diri kita. Tidak ada yang ingin mati duluan, semua pasti pengin dipanjangkan umurnya," ujar Ade.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga angkat bicara mengenai kejadian tersebut. Sekjen MUI Anwar Abbas mengingatkan perihal pentingnya menjaga jarak atau physical distancing selama penanganan wabah virus Corona (COVID-19).

"Kita sangat berduka dengan adanya jemaah yang meninggal di saat salat Jumat tersebut. Tapi kita juga prihatin mengingat masih banyaknya masyarakat yang memiliki kesadaran yang rendah terhadap arti pentingnya kita melakukan physical distancing," kata Anwar kepada wartawan, Minggu (19/4).

Anwar pada dasarnya memahami psikologis umat yang tidak bisa melaksanakan salat Jumat. Namun dia mengingatkan kembali bahwa selama wabah Corona menjalar di Indonesia, umat Islam bisa mengganti salat Jumat dengan salat Zuhur.

"Saya memahami bagaimana beratnya bagi seorang muslim yang baik untuk tidak melaksanakan salat Jumat di masjid sebagaimana biasa. Tetapi yang harus kita ketahui juga agama kan juga memberi ruang kepada kita untuk tidak salat Jumat karena ada wabah yang mudah menular dan sangat berbahaya asal kita mengganti salat Jumat tersebut dengan salat Zuhur," papar Anwar.

Halaman 2 dari 2
(zak/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads