Wawalkot Tangsel Sebut Pembatasan Fisik Belum Optimal di Hari Pertama PSBB

Wawalkot Tangsel Sebut Pembatasan Fisik Belum Optimal di Hari Pertama PSBB

Rahel Narda Caterina - detikNews
Sabtu, 18 Apr 2020 15:30 WIB
Petugas dari kepolisian, TNI dan Pemkot Tangerang Selatan mengecek kendaraan di check point PSBB di Jl Bintaro Boulevard, Bintaro Sektor 7, Tangsel, Sabtu (18/4/2020).
PSBB di Tangsel (Ari Saputra/detikcom)
Tangerang Selatan -

Pemkot Tangerang Selatan mulai memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pada hari pertama PSBB ini, pembatasan fisik (physical distancing) belum cukup optimal.

"Untuk menjaga jarak masih, ya, katakanlah 50 persen kali ya, belum optimal jaga jarak 1,5 meter. Mudah-mudahan bisa sampai 2 meter," kata Wawalkot Tangsel Benyamin Davnie saat dihubungi detikcom, Sabtu (18/4/2020).

Begitu juga penerapan pembatasan fisik di dalam kendaraan belum sepenuhnya dijalankan masyarakat. Menurutnya, masyarakat masih harus diberi pengertian terkait hal itu.

"Ya masih ada satu-dua masyarakat yang kita beri pengertian masyarakat untuk di jok depan itu jangan berdua, tapi pindah ke belakang satu orang untuk membuat jarak lebih dari 1 meter. Itu banyak dipahami oleh masyarakat," ucap Benyamin.

Secara umum, kata Benyamin, situasi PSBB hari pertama di Tangsel berjalan kondusif. Dia menambahkan banyak masyarakat yang patuh mengenakan masker.

"Untuk pakai masker, saya yakin masyarakat sudah di atas 70 persen atau 80 persen sudah pakai masker," ujar Benyamin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Benyamin juga menegaskan, selama 3 hari ke depan, akan melakukan sosialisasi terkait PSBB ke masyarakat. Nantinya, orang yang melanggar aturan PSBB akan dikenai sanksi sesuai Peraturan Wali Kota Tahun 2020, yaitu mulai teguran langsung hingga pencabutan izin bagi perusahaan.

"Kami masih teguran lisan dan yang terberat itu pencabutan izin kalau misalnya dunia usaha atau pelaku usaha masih tidak melakukan protokol kesehatan. Jadi tiga hari ini kita sifatnya sosialisasi dulu dan edukasi dulu ke masyarakat," ucap Benyamin.

Selain itu, Benyamin menyebut jumlah personel menjadi salah satu kendala yang dihadapi Pemerintah Kota Tangsel dalam menerapkan PSBB. Namun Pemkot Tangsel mendapat bantuan dari pihak organisasi perangkat daerah (OPD), kepolisian, hingga TNI dalam melakukan pengawasan.

"Ya tentunya jumlah personel ya yang paling terasa sama kami. Kan kami mengerahkan jajaran dinas perhubungan di pinggir jalan nih, kami mengerahkan jajaran Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja ya, untuk mengawasi PSBB seluas Tangsel ya agak repot kami," ujar Benyamin.

"Kemudian juga kami sudah menugaskan dinas-dinas organisasi perangkat daerah OPD untuk melakukan monitoring di tiap kelurahan. Nah, ini untuk mengimbangi kekurangan jumlah orang tadi. Dan alhamdulillah kami dibantu sama jajaran Polri, jajaran TNI sehingga upaya untuk mengatasi kekurangan kita ya bisa maksimal," sambungnya.



ADVERTISEMENT

Tonton juga video Pahami Aturan Berkendara Saat PSBB Lewat Video Ini:

(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads