Hai KKB Papua: Kembali ke Pangkuan NKRI atau Ditindak TNI-Polri

Round-Up

Hai KKB Papua: Kembali ke Pangkuan NKRI atau Ditindak TNI-Polri

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Apr 2020 08:47 WIB
Kapolda Irjen Paulus Waterpauw merilis kejahatan KKB di Timika, Papua
Foto: Penjelasan soal aksi teror KKB di Papua (Wilpret Siagian-detikcom)
Timika -

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua berulah lewat aksi teror. Mereka pun ditawari dua opsi, yakni kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau ditindak tegas oleh TNI dan Polri.

Kronologi aksi teror KKB ini dipaparkan oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw. Dia menjelaskan, KKB berulah di Timika, Papua sejak Februari lalu. Aksi teror itu disebut didalangi tokoh-tokoh KKB Lekagak Telenggen, Seltius Waker, Tandi Kogoya, dan komplotannya.

"Atas gangguan keamanan yang dilakukan oleh KKB tersebut, tim gabungan TNI-Polri telah melakukan upaya untuk penegakan hukum, dan dari upaya yang dilakukan mencatatkan keberhasilan dalam penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di antaranya melakukan penegakan hukum di kamp milik KKB pimpinan Seltius waker di kampung Wini, Tembagapura pada tanggal 15 Maret 2020," ujar Paulus di Kota Jayapura, Papua, Kamis (16/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Aksi teror yang dimaksud Paulus antara lain penyanderaan terhadap 3 orang guru di Aroanop pada Sabtu (15/2). Kemudian penembakan di Kampung Zipabera, Distrik Tembagapura pada Jumat (28/4), yang mengakibatkan seorang polisi muda, Bharada Doni Priyanto meninggal dunia. Dan penembakan terhadap mobil LWB Patroli Polsek Tembagapura di Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, pada Senin (2/3).

Aksi teror selanjutnya adalah penembakan Pos TNI 754 di Opitawak, Tembagapura, pada 5 dan 6 Maret 2020. Lalu pembakaran terhadap bangunan di Blok A Opitawak pada 6 Maret dan pembakaran terhadap kantor Desa Opitawak pada 7 Maret 2020. Dan aksi kontak tembak dengan Satgas Nemangkawi dan Brimob Satgas Aman Nusa di Kampung Utikini Distrik Tembagapura pada 9 Maret 2020.

Kemudian, pembakaran terhadap Gereja di Opitawak yang dilakukan KKB Gabungan Papua pada 13 Maret 2020, penembakan terhadap karyawan PT. Freeport Indonesia di area Kuala Kencana pada 30 Maret 2020. Dan kontak tembak dengan Satgas Amole Brimob Iwaka dengan KKB Tembagapura pada 3 April 2020, serta penembakan mobil bahan makan dan mobil pengawal di MP 61 Tembagapura tanggal 11 April 2020.

"Salah satu KKB yang dilakukan tindakan tegas hingga meninggal dunia diketahui bernama Tandi Kogoya yang merupakan Komandan Batalion Kogap 8 Kemabu Intan Jaya. Tandi Kogoya sebelumya diketahui terlibat dalam penyanderaan dan rangkaian penembakan pada tahun 2017 di Tembagapura," terangnya.

Dalam penegakan hukum tersebut, sambung Paulus, tim gabungan menembak mati 4 anggota KKB. Penegakan hukum lainnya adalah di camp KKB di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika pada Kamis (9/4), dengan hasil tangkapan 1 orang anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yaitu Ivan Sambom dan melumpuhkan 2 anggota KKB.

"Ivan Sambom mengaku berperan sebagai pemberi informasi (mata-mata) kelompok TPN-OPM yang merangkap sebagai pegawai sekuriti PT. Freeport. Dari keterangannya, dia mengaku beberapa kali memberikan informasi kepada Lekagak Telenggen, Militer Murib, Abubakar Kogoya, Yunus Kobogau terkait informasi pergeseran pasukan maupun melaporkan update situasi posisi aparat keamanan," ungkap Paulus.

Bahkan, lanjut Paulus, dari hasil penyelidikan ditemukan fakta bahwa Indius Sambom alias Ivan Sambom juga mengaku sebagai komandan Logistik TPN OPM, hal ini sesuai dan dari keterangannya Ivan memberikan fasilitas tempat tinggal dan bahan makanan terhadap kelompok Abubakar Kogoya sebelum dilakukan penindakan oleh petugas.

"Abubakar Kogoya dan kelompoknya merupakan oknum TPN-OPM yang ikut terlibat atas penyerangan di Kuala Kencana sehingga menyebabkan 1 orang WNA meninggal dunia serta 2 orang karyawan lainnya mengalami luka serius," tambahnya.

Selanjutnya penegakan hukum terhadap kamp KKB Gunung Botak Tembagapura Mimika pada Kamis (10/4), di mana 1 anggota KKB tewas diketahui bernama Tandi Kogoya dan menyita senjata laras panjang jenis SS-1V1, yang merupakan hasil rampasan dari Pos Polisi Kulirik Puncak Jaya pada 4 Januari 2014.

Sementara itu, Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengajak KKB membangun Papua bersama. Yakni dengan kembali ke pangkuan NKRI.

"Saya mengajak elemen, tokoh masyarakat untuk bekerja sama mengajak, menyadarkan kelompok separatis Papua dan simpatisan kembali ke pangkuan NKRI, untuk membangun Papua lebih maju," kata Mayjen Herman di Mako Brimob Batalion B Timika, Kamis (16/4/2020).

Banyak warga yang resah oleh kehadiran KKB. Bahkan beberapa waktu lalu, ada ratusan warga yang mengungsi ke Timika karena KKB terus membuat resah.

Mayjen Herman mengatakan TNI mendukung penuh pihak kepolisian untuk menindak tegas KKB atau KKSB di Papua yang terus melakukan aksi teror. Dia juga menyatakan mendukung Polri membongkar pintu-pintu masuk logistik kepada KKB.

Dia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap tim TNI-Polri yang berhasil menindak KKB di Timika.

"Ini hasil sinergitas TNI-Polri, yang terencana, terpilih, dan terukur. Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada mereka," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads