Tenaga kesehatan adalah garda terdepan dalam menangani kasus positif virus Corona di Indonesia. Terkadang mereka butuh hiburan setelah bekerja keras, salah satunya dengan video parodi serial TV 'Kera Sakti' yang amat populer di masanya.
Parodi 'Kera Sakti' itu diperankan petugas medis di IGD RSUD Hj Anna Lasmanah, Banjarnegara, Jawa Tengah, sekitar pukul 00.30 WIB, Kamis (16/4). Tak hanya tenaga medis, ada juga petugas layanan kebersihan yang ikut dalam video.
Mereka membuat parodi Kera Sakti bukan saat bertugas, melainkan ketika istirahat setelah selesai merawat pasien kasus orang dalam pemantauan (ODP) Corona. Akun TikTok @aayaa1214 mengunggah video itu. Dokter Riayani Suripto selaku pemilik akun tersebut menceritakan kisah di balik pembuatan video yang viral itu.
"Itu kemarin, tanggal 16 (April) waktu shift malam, kebetulan itu dokter jaganya saya. Nggak cuma perawat, tapi ada dokter dan cleaning service juga. Pas jaga malam setengah satu dini hari," kata Riayani saat dihubungi detikcom, Jumat (17/4/2020).
Kera Sakti tak asal dipilih sebagai tema pembuatan video itu. Mereka berpikir belum ada vaksin untuk virus Corona sehingga harus mencarinya ke tempat jauh seperti halnya Sun Go Kong mencari kitab suci.
"Spontan saja, dari omong-omongan 'Kok nggak ada vaksinnya sih, apa harus mencari ke Barat dulu biar dapet?' kayak gitu. Muncullah ide itu, 'Kok kayak Sun Go Kong sih nyari kitab suci ke Barat', spontan saja. Terus apa kita bikin TikTok aja," terang Riayani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video 46 Tenaga Medis RS Kariadi Tertular COVID-19, Kini Jalani Isolasi:
Selain itu, Riayani menilai karakter Sun Go Kong memiliki tim yang solid. Karakter itu menjadi penggambaran dia dan rekan-rekannya saat berjuang merawat pasien Corona di rumah sakit.
"Kebetulan kan Sun Go Kong dia sama timnya solid, saling menguatkan, jadi kita pura-puranya jadi Sun Go Kong karena kita kan menghadapi cobaan, rintangan, tetap kuat, gitu. Untuk menghibur saja sih, Mas," jelasnya.
Riayani tidak menyangka video yang dia buat bersama rekan-rekannya akan viral. Mereka awalnya hanya ingin membuat diri mereka bahagia di sela-sela pekerjaan.
"Akhirnya mereka tahu kami tenaga kesehatan kami pasti kalau menghadapi pasien kami serius, Mas, kami nggak pernah main-main. Tapi, di sisi lain, kami juga manusia, kami juga butuh hiburan," kata Riayani.
"Karena kami ingin menghibur diri kami juga, menghilangkan stres, dan menghibur teman-teman kami di ruang isolasi, yang shift malam, supaya tetap semangat supaya, 'Ayo, ketawa, dong," sambungnya.