Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah meminta warga Makassar tidak melakukan panic buying atau memborong kebutuhan bahan pokok pada sepekan menjelang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Makassar. Nurdin memastikan ketersediaan sembako di Makassar terpenuhi selama PSBB.
"Pangan nggak masalah, saya ingin sampaikan Makassar itu deflasi, harga-harga sembako itu turun dan murah, dan ketersediaan kita untuk 3 bulan cukup. Jadi nggak usah ada panic buying, masyarakat nggak usah panik," kata Nurdin di Makassar, Jumat (17/4/2020).
Rencananya, PSBB di Makassar akan mulai diterapkan pada Jumat (24/4) hingga 7 Mei 2020. Namun Nurdin mengingatkan Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb memaksimalkan sosialisasi PSBB yang mulai dilakukan hari ini hingga sepekan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak akan berlakukan sebelum siap, makanya saya tekankan lagi, sosialisasi harus jalan semaksimal mungkin," ujarnya.
"Rencananya itu 4 hari sosialisasi, setelah itu dicoba 3 hari, jadi seminggu baru kita mulai (PSBB), tapi itu tergantung kesiapan, karena yang kita takutkan (terjadi) kerawanan sosial," tegasnya.
Nurdin tidak ingin ada warga yang masih beralasan tidak mengetahui PSBB saat ditindak karena melanggar aturan PSBB. "Jangan sampai masyarakat kena sanksi padahal dia nggak ngerti, dia nggak tahu. Penegakan hukum itu diawali dengan sosialisasi, yang kedua uji coba, kalau uji cobanya selesai maka baru kita berlakukan," ucapnya.
Selain memaksimalkan sosialisasi, Nurdin meminta Pemkot Makassar memastikan kesiapan logistik warga yang wilayahnya diisolasi selama PSBB. Untuk diketahui, selama PSBB di Makassar akan ada wilayah setingkat RT/RW hingga kelurahan yang menjadi episentrum penularan virus Corona (COVID-19) yang diisolasi.
"Garda terdepan itu adalah RT/RW, dia tahu warganya terutama (wilayah) yang episentrum penularan, di situ sudah menjadi pusat (akan diisolasi), kita pastikan logistik siap, itu dulu, logistiknya harus disiapin," tuturnya.