Polisi menangkap tiga orang terkait kasus dugaan rekayasa penyekapan babysitter dan permintaan tebusan Rp 200 juta di Palembang. Babysitter bernama Romiati Wulan (25) itu disebut beralasan penyekapan hanya untuk akting.
"Selasa (13/4) sore itu Mbak Wulan datang ke rumah di Talang Jambe. Dia bilang aku minta buat video," kata salah satu tersangka, NR, di Palembang, Kamis (16/4/2020).
Wulan juga disebut meminta bantuan temannya, Dedek Nurhayati (18). NR mengatakan Dedek berperan seolah mengancam menggunakan pisau dapur ke leher korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang memegang pisau Dedek. Kata Mbak Wulan hanya akting saja," tutur NR.
NR, yang tidak tahu tujuan pembuatan video itu, menuruti permintaan Wulan untuk merekam video. Dia mengatakan video yang diambil itu kemudian dipotong-potong sehingga terlihat ada adegan seolah Wulan digantung.
"Itu video dipotong-potong. Pakai aplikasi biar nggak kelihatan. Jadi yang kaki Mbak Wulan seolah digantung itu ya gantungan di ayunan," katanya.
Dia juga mengatakan mereka menggunakan lipstik untuk membuat seolah-olah Wulan berdarah. Dia mengatakan adegan Wulan diancam dengan pisau juga rekayasa.
"Pakai gincu, nggak ada darah. Saya lihat malam itu Mbak Wulan cari-cari gincu dan minta fotokan sama Dedek," katanya.
Akibat perbuatannya, Dedek, Wulan, dan NR kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi mengatakan ketiganya diduga melakukan hal tersebut untuk memeras uang total Rp 200 juta dari beberapa pihak.
(ras/haf)