"Yang menarik, tiba-tiba ada seorang siswa yang menangis karena rindu ibu gurunya, mungkin itu adalah ibu guru yang betul-betul dicintainya. Jadi ini adalah sebuah gambaran bahwa RRI atau radio itu memiliki peran imajinasi yang sangat tinggi di dalam memberikan pelayanan publik. Yang kedua, belajar di radio adalah cara yang sangat efektif dan lebih interaktif dibanding dengan belajar secara online," kata Direktur Utama LPP Radio Republik Indonesia (RRI) M Rohanudin dalam siaran langsung dari kanal YouTube BNPB, Selasa (14/4/2020).
Rohanudin menjelaskan momen program Belajar di Radio bagi siswa sekolah dasar hingga menengah atas yang disiarkan RRI setiap Senin-Jumat pukul 10.00-11.00 WIB. Dia menyebut belajar melalui radio dapat menghidupkan theater of mind siswa.
"Karena kelebihan radio yang auditif dapat menghidupkan theater of mind anak-anak sekolah. Apalagi acara ini dikonstruksi untuk menampilkan jeda-jeda penting, menampilkan 12 lagu yang disajikan adalah musik-musik yang selaras dengan segmen mereka," ujarnya.
Rohanudin mengatakan belajar melalui radio dapat meningkatkan hubungan emosional antara guru dan siswa. Menurutnya, sebanyak 715 SD memanfaatkan program Belajar di Radio yang digagas RRI.
"Ini menggambarkan cara-cara siaran lewat radio sebuah upaya untuk membangun imajinasi publik sangat dibutuhkan pada saat situasi tidak menyenangkan bagi kita, bagi masyarakat Indonesia dalam serangan COVID-19 yang bertubi-tubi pada masyarakat dunia ini," tuturnya.
Kini, sebut Rohanudin, sebagian besar orang tua yang membeli radio bisa mengikuti program Belajar di Radio. Dia menyebut terjangkaunya harga radio juga jadi salah satu faktor pendukung.
"Radio adalah sebuah cara yang paling murah untuk kita dengarkan, tidak membutuhkan anggaran yang besar. Tapi imajinasi publik dimainkan dalam rangka mencerdaskan masyarakat," pungkasnya.
RRI Hadirkan Program Belajar di Rumah Selama Pandemi Corona:
(zak/zak)