Sekolah SMA di Palembang Punya Lahan Sayuran, Kini Siap Panen

Sekolah SMA di Palembang Punya Lahan Sayuran, Kini Siap Panen

Angga Laraspati - detikNews
Senin, 13 Apr 2020 15:57 WIB
BKP
Foto: Dok. BKP
Jakarta -

Sebuah sekolah di Palembang yaitu SMA Muhammadiyah 8 Palembang menanam berbagai macam sayuran. Bahkan lahan yang telah ditanami berbagai komoditas sayuran tersebut siap untuk dipanen.

"Di sini kami tanam berbagai jenis sayuran seperti pakcoy, sawi, tomat, dan cabai," kata Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 8 Palembang Renovlismar dalam keterangan tertulis, Senin (13/4/2020)

Dia menjelaskan, sejak menjadi penerima Pertanian Masuk Sekolah (PMS) dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian pada tahun 2019, sekolahnya sudah panen beberapa kali, bahkan cabai rawit saat ini sudah panen yang kesepuluh kalinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah perkembangan tanaman kami cukup bagus dan saat ini beberapa sayuran seperti pakcoy dan seledri minggu ini akan dipanen," ungkap Renovlismar.


"Guru-guru kami piketkan untuk merawat tanaman agar dapat berproduksi dengan baik saat libur Corona ini," ujarnya.Meski pandemi COVID-19 saat ini membatasi ruang gerak untuk beraktivitas, namun Renovlismar menyiasati dengan menerapkan sistem piket bagi guru agar aktivitas pertanian di sekolahnya dapat terus berjalan.

ADVERTISEMENT

Sama halnya dengan Madrasah Aliyah (MA) Al-Islam Kemuja di Bangka Belitung yang sukses beberapa kali panen sayuran seperti kangkung, kacang tanah, timun, kacang panjang, cabai, dan jagung. Pertanian di sekolah yang menerima program PSM pada tahun 2019 berada di lahan seluas 4000 meter.

"Alhamdulillah bulan kemarin baru panen sayur sebanyak 600 kg, kacang panjang 20 kg dan kangkung 80 kg," jelas Kepala Sekolah MA Al-Islam Kemuja, Kupni.

Kupni mengatakan, hasil panen tersebut sebagian dijual ke pembeli di Desa Kemuja, dan juga sebagian untuk dapur makan di MA Al-Islam. Hasil penjualan digunakan untuk modal penanaman berikutnya dan juga untuk membeli konsumsi berupa kue untuk siswa dan guru dalam kegiatan seni dan olahraga yang diselenggarakan oleh sekolah.

Lebih lanjut ia menjelaskan, PMS sangat bermanfaat bagi siswa dan guru, karena mereka terlibat langsung dalam aktivitas pertanian, sehingga terbentuk pemahaman cara bertanam yang baik.

"Kami berharap kegiatan ini terus berjalan karena memberikan dampak positif bagi siswa sehingga mereka paham bercocok tanam dan ada ketertarikan untuk menekuni dunia pertanian," imbuhnya.

Seiring dengan merebaknya pandemi COVID-19 pihaknya menerapkan sistem piket untuk melakukan pengawasan terhadap kondisi tanaman di sekolah. "Kami bergantian melakukan penyiraman dan mengontrol tanaman, karena siswa diliburkan untuk sementara," tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan tujuan PMS untuk memberikan stimulus bagi generasi muda untuk mencintai dunia pertanian. Dirinya pun mengapresiasi sekolah yang tetap melakukan aktivitas pertanian meski saat ini adanya pandemi COVID-19.

"Kita lihat bahwa petani atau siapa saja yang memproduksi pangan adalah pejuang di garda depan di tengah pandemi COVID-19 ini, termasuk kegiatan PMS ini. Tahun ini begitu kondisi sudah mulai normal PMS akan kita lanjutkan," kata Agung.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads