Direktur Caritas Indonesia Romo Fredy Rante Taruk mengimbau umat Katolik di Indonesia memperingati Paskah dari rumah akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Fredy mengakui ada beberapa kendala dalam melaksanakan kegiatan ibadah dari rumah.
"(Gereja Katolik) mengeluarkan surat edaran kebijakan dan imbauan dari masing-masing keuskupan yang diikuti juga dengan kesadaran dan kerelaan umat untuk tinggal di rumah dan melakukan ibadah bersama keluarganya masing-masing, khususnya pada masa pekan suci ini, secara online," kata Fredy dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta (11/4/2020).
Menurut Fredy, ada beberapa umat yang merasa sedih akibat tidak dapat melakukan ibadah bersama di gereja. Kemudian ada umat yang memiliki keterbatasan mengakses ibadah secara online.
"Namun, dalam pelaksanaan, ada tantangan spiritual dan teknis yang harus kami hadapi. Sebagian umat merasa kurang pas dan merasa tidak sempurna dan merasa sedih tidak dapat berkumpul di gereja berdoa, bernyanyi, dan merayakan kemenangan iman. Namun lambat laun hal ini bisa diterima," kata Fredy.
"Tetapi masih ada kesulitan bagi umat yang sulit dengan sinyal internet atau yang tidak memiliki fasilitas untuk mengikuti perayaan secara online. Tantangan lain adalah ada yang sulit sinyal internet dan tidak bisa ikut perayaan secara online," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantangan Perayaan Paskah di Tengah Pandemi Corona:
Lebih lanjut Fredy mengungkapkan adanya stigma sebagian masyarakat sehingga masih mengucilkan orang yang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Dia pun meminta umat Katolik bersikap baik kepada para ODP dan PDP.
"Tantangan lain adalah tantangan... dalam situasi ini sebagian masyarakat masih mempunyai stigma atas orang yang menjadi ODP maupun PDP sehingga merasa dikucilkan atau dicap kotor oleh masyarakat. Dalam situasi ini, gereja mengimbau kepada umatnya untuk tetap memperlakukan orang dengan status ODP dan PDP dengan baik, dengan penuh kasih, sebagai sesama dan menolong mereka memberikan dukungan untuk mereka menemukan kesembuhannya," jelas Fredy.
Selain itu, Fredy menganjurkan umat Katolik memaknai Paskah tahun ini sebagai sarana menyebarkan kasih ke sesama, khususnya kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan di masa pandemi COVID-19.
"Maka, Ibu-Bapak, perayaan Paskah ini kita beri arti dan makna membagikan kasih dan kepedulian kepada sesama, khususnya orang-orang miskin, para lanjut usia, pengangguran, pengungsi, tunawisma, tenaga medis, dan siapa saja yang membutuhkan pertolongan," tutur Fredy.